Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurhayati, Derita Tiada Akhir TKI Korban Perdagangan Manusia

Kompas.com - 30/08/2016, 15:57 WIB
Emanuel Edi Saputra

Penulis

Saat di Pontianak, uang tabungannya dan telepon selulernya dicuri temannya. Ia tidak memiliki uang sepeser pun dan tidak bisa menghubungi siapapun.

Ia terlunta-lunta beberapa hari. Dalam kondisi seperti itu, ia terpaksa pernah menjadi penjaga warung kopi di daerah hiburan malam.

Nurhayati juga pernah menikah siri dengan pemilik pabrik pemecah batu dan dijadikan istri ketujuh di usianya 21 tahun, agar bisa bertahan hidup. Namun, ia meninggalkan suaminya karena diperlakukan tidak baik.

Pada 2015, saat usianya 23 tahun, ia menikah lagi dengan pemuda asal Desa Andeng, Kabupaten Landak dan tinggal di sana hingga kini.

Kepala Seksi Penyiapan dan Penempatan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Pontianak As Safii, menuturkan, Nurhayati adalah satu dari ribuan TKI korban pemberangkatan TKI secara ilegal.

Periode Januari-Mei 2016 saja, ada 1.060 orang yang dipulangkan dari Malaysia karena dideportasi dan ditemukan dalam penggerebekan di tempat penampungan sementara.

Mereka berangkat secara ilegal. Pemberangkatan TKI secara ilegal biasanya modus perdagangan manusia.

Kisah yang dialami Nurhayati akan terus terjadi pada TKI-TKI lainnya jika pengawasan terhadap pintu batas negara masih lemah. Pintu perbatasan menjadi celah bagi calo TKI untuk mengambil keuntungan.
    
    

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com