Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesakh Amin, Pembawa Cahaya di Dusun Kuningan yang Terpencil

Kompas.com - 15/08/2016, 08:29 WIB
Emanuel Edi Saputra

Penulis

Konsep konservasi yang ditawarkan Mesakh bukan dengan melarang warga memanfaatkan alam. Warga boleh menebang pohon untuk kebutuhannya. Namun, mereka harus menanam kembali pohon sebanyak yang mereka tebang.

Mesakh membagikan mereka bibit bambu yang berfungsi sebagai penangkap air, rotan, avokad, markisa, dan tanaman buah lokal. Dengan demikian, warga tidak perlu membeli buah-buahan dari perkotaan karena biaya ke kota tinggi dan aksesnya sulit.

Mesakh sedang mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat agar hutan Dusun Kuningan menjadi hutan adat sehingga tetap terawat. "Saya bahkan berpesan khusus kepada pejabat agar tidak memberikan izin sawit di wilayah resapan air," ujarnya.

Saat ini, Mesakh sedang berupaya memperluas cakupan PLTA untuk membantu masyarakat di wilayah terpencil sekitar Dusun Kuningan.

Warga di dusun-dusun sekitarnya sudah mulai berinisiatif membangun bendungan secara swadaya. Mesakh akan membantu mereka mendapatkan cahaya pengusir kegelapan.

__________
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 1 Juli 2016, di halaman 16 dengan judul "Cahaya di Pelosok Desa".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com