DENPASAR, KOMPAS.com - Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menilai permainan Pokemon Go lebih banyak berdampak negatif bagi anak-anak Indonesia. Hal ini disampaikan disela-sela acara penandatanganan Prasasti Engeline di Desa Budaya Kertalangu Denpasar, Rabu (20/7/2016).
"Itu memang permainan kreatif. Ternyata dampak negatifnya tidak pernah dipikirkan, apalagi sampai kecelakaan, apalagi kalau itu dialami anak-anak. Saya melihat perkembangannya, lebih banyak negatifnya," kata dia.
Arist mengimbau orang tua untuk tidak mengizinkan anak-anaknya bermain permainan augmented reality tersebut. Ia berharap orang tua mendorong anak-anaknya untuk lebih menyukai permainan tradisional.
"Orang tua untuk mengatakan (kepada anaknya)tidak boleh bermain Pokemon Go. Bermainlah permainan tradisi yang ada,kembangkan permainan lokal, seperti main engklek dan lainnya. Itu lebih kreatif dan mencerdaskan anak," sebut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.