Selain korban jiwa, kerugian ekonomi akibat bencana di Jawa Tengah juga terbilang besar. Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, material akibat bencana di seluruh Jateng mencapai ratusan miliar rupiah.
Bupati Agus Bastian menyebutkan pula, akibat bencana banjir dan longsor ditaksir mencapai Rp 15,5 miliar. Kerugian meliputi kerugian infrastruktur, seperti jalan, jembatan, rumah warga, serta kerusakan lahan pertanian.
Kerugian akibat banjir dan longsor di Banyumas ditaksir Rp 3,8 miliar. "Jumlah tersebut masih sementara karena laporan dari tingkat desa masih berjalan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas Prasetyo Budi Widodo.
Sementara itu, hingga Rabu, upaya pencarian korban longsor yang masih tertimbun di Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, dan Desa Donorati, Purworejo, berlanjut. Kepala Badan SAR Nasional Jateng Agus Haryono mengatakan, hingga kemarin 40 orang meninggal akibat longsor di Purworejo. Tim SAR gabungan masih mencari sekitar 8 korban yang diperkirakan masih tertimbun di beberapa lokasi. Delapan orang juga masih dirawat di rumah sakit.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo di Banyuwangi, Jatim, Rabu, mengatakan, pihaknya meminta BPBD, polisi, dan TNI membantu menangani bencana alam di sejumlah wilayah di Indonesia. Dengan bantuan itu, operasi penyelamatan korban bencana diharapkan bisa lebih cepat. Basarnas kini tengah melakukan operasi penyelamatan di 11 wilayah, di antaranya Kupang, Medan, Manado, Kendari, Kebumen, dan Purworejo.
Banjir
Kesedihan mendalam akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Purworejo, Jawa Tengah, dirasakan seorang ibu, salah satu dari 2 korban selamat longsor di Desa Donorati. Ia harus kehilangan 3 anaknya dalam waktu yang bersamaan.
Di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, banjir akibat meluapnya Sungai Dolago di Desa Dolago Padang dan Masari, Kecamatan Parigi Selatan, Selasa (21/6) malam, merendam 300 hektar sawah. Sekitar 42 hektar di antaranya rusak parah karena tertutup lumpur.
"Kami masih terus mendata untuk kepastian kerusakan tanaman. Sawah-sawah itu baru ditanam tiga minggu lalu. Air dan lumpur menghantam sawah karena tanggul jebol," kata Camat Parigi Selatan Moh Muchen, saat dihubungi dari Palu, Rabu (22/6).
Hingga kemarin, air di areal sawah masih belum surut dengan ketinggian rata-rata 50 sentimeter. Sawah yang terendam lumpur kebanyakan berada di dekat alur sungai.
Banjir juga menggenangi Pasar Sentral Youtefa, di Distrik Abepura, Kota Jayapura, Rabu kemarin. Penyebab banjir karena hujan deras yang melanda Jayapura selama enam jam.
Di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dua komunitas mandiri mitigasi warga mengetatkan sistem pemantauan bencana alam banjir dan longsor. Hujan yang turun beberapa hari terakhir rentan meluapkan sungai dan meruntuhkan tebing tanah. (GRE/EGI/VDL/NIT/CHE/FLO)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.