Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Kepung Polres Gresik hingga Rekan Mereka Dibebaskan

Kompas.com - 15/06/2016, 09:04 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Ratusan orang yang mengatasnamakan dirinya Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berunjuk rasa di depan Markas Polres (Mapolres) Gresik, Selasa (14/6/2016) sore.

Tidak hanya berunjuk rasa di depan Mapolres Gresik, massa juga sempat menutup beberapa akses jalan yang merupakan akses pintu masuk dan keluar menuju Kota Gresik.

Mereka menggelar demonstrasi untuk menuntut agar rekan-rekan mereka dilepaskan dari tahanan Polres Gresik.

"Kami meminta teman kami yang saat ditahan untuk dibebaskan tanpa syarat. Mereka hanya menuntut upah yang layak demi menghidupi keluarganya. Kenapa mereka harus ditahan?" ujar salah satu demonstran, Arif Budiman, Selasa (14/6/2016).

Ada 40 orang yang ditahan kepolisian setempat. Mereka sempat diperiksa dan ditahan di Polres Gresik terkait mogok kerja dan demonstrasi buruh di PT Sekawan Intiplast di Desa Bambe, Kecamatan Driyorejo, Gresik, hampir sebulan lalu.

Buruh yang ditahan itu menuntut perusahaan untuk kembali mempekerjakan mereka. Saat itu perusahaan merumahkan para buruh, yang rata-rata sudah bekerja selama dua tahun lebih, tanpa batas waktu yang jelas.

"Pada saat kami unjuk rasa di pabrik kemarin, kami hanya meminta pihak perusahaan untuk mempekerjakan kami kembali, supaya kami bisa melanjutkan hidup. Apalagi, sebentar lagi Hari Raya," kata Arif.

"Tapi kami yang coba menuntut hak kami, yang sudah bekerja puluhan tahun tapi tidak diangkat karyawan, upah di bawah UMR (upah minimum regional), serta tidak diikutkan Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja), malah dilaporkan polisi dan ditangkapi. Apa ini?" ujar dia.

Setelah proses negoisasi cukup alot, akhirnya ke-40 buruh yang diperiksa dilepas oleh aparat Polres Gresik. Mereka diangkut dengan menggunakan truk milik Polres Gresik menuju Desa Bambe, tempat mereka berasal.

Massa yang sempat mengepung Mapolres Gresik dan memacetkan arus lalu lintas turut membubarkan diri.

Mereka mengiringi pengantaran rekan-rekan mereka menuju tempat tujuan.

"Mereka kami bebaskan juga karena proses pemeriksaan sudah selesai. Sebab kami hanya ingin tahu, siapa yang menyuruh pekerja ini mogok dan melarang temannya bekerja. Saya sendiri kasihan, orang mau bekerja mencari nafkah kok dihalang-halangi," kata Kepala Polres Gresik Ajun Komisaris Besar Polisi Adex Yudiswan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com