AMBON, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan mengungkapkan, seorang istri pejabat yang mempunyai perilaku hidup konsumtif bisa memicu sang suami untuk melakukan tindakan korupsi.
“Apalagi kalau kebetulan punya suami yang menduduki jabatan strategis di pemerintahan, ya bisa memungkinkan untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya,” kata Basaria kepada wartawan di Ambon, Rabu (1/6/2016).
Dia mengungkapkan, pola hidup istri pejabat yang konsumtif dan suka berfoya-foya memungkinkan mendorong suami untuk melakukan hal-hal yang menjurus pada tindak korupsi. Berbeda, kata dia, dengan perempuan yang hidupnya sederhana, tetapi selalu mengawal suaminya untuk tidak melakukan korupsi.
“Kalau perempuan yang hidup sederhana, saya tidak katakan miskin ya, yang selalu mengawal suaminya untuk melakukan hal-hal yang baik dan tidak mengambil yang bukan haknya, itu yang baik,” ucapnya.
Menyinggung soal ada sejumlah istri pejabat yang kerap memamerkan kemewahan dan bergaya hidup konsumtif, Basaria mengatakan bahwa hal itu sangat tergantung dengan penghasilan suaminya. Bsa saja, kata Basaria, penghasilan suaminya mencapai ratusan juta hingga bisa membeli barang atau perhiasan mewah bagi istrinya.
“Mahal atau murah itu sangat relatif, mungkin bagi orang tertentu harga Rp 1 juta itu mahal, tapi bagi orang tertentu itu murah. Jadi, kalau gaji suaminya ratusan juta kan bisa saja beli untuk istrinya,” ujar dia.
“Tetapi, alangkah baiknya mungkin yang wajar-wajar sajalah,” tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.