Melihat seorang ABK terkulai lemah tak berdaya, seorang ABK lainnya yang juga berasal dari Indonesia mendekati Supriyanto.
Saat itu, Supriyanto masih bisa bernapas namun dalam kondisi sudah tersengal-sengal.
Sebelum benar-benar mengembuskan napas terakhir, Supriyanto di dalam rekaman itu mengatakan siapa saja yang melakukan penganiayaan dan penyiksaan tersebut.
Keluarga Supriyanto mendapatkan informasi bahwa rekaman video penyiksaan dan penganiayaan yang dialami Supriyanto sudah berada di Taiwan.
Video itu akan digunakan menjadi satu alat bukti untuk menjerat pelaku-pelaku yang terlibat.
"Kami menyerahkan semuanya kepada pihak yang berwajib agar keadilan dan kebenaran dapat ditegakkan," jelasnya. (Fajar Eko Nugroho/Tribun Jateng)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.