Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2016, 15:31 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Danau Rawa Pening di Kabupaten Semarang terancam menjadi daratan pada 2021 jika pendangkalan dan eceng gondok yang menutupi sebagian besar permukaannya tidak segera ditangani.

Hal itu pernah diungkapkan oleh Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Arif Yuwono pada pembukaan Konferensi Nasional Danau Indonesia, di Ungaran, Kabupaten Semarang Oktober 2011 silam.

Sekarang, penanganan Rawa Pening mulai ada titik terang. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan bahwa Detail Enginering Design (DED) Rawa Pening yang saat ini tengah disusun Kementerian Pekerjaan Umum akan selesai tahun ini. Diharapkan pada tahun 2017, penataan Rawa Pening bisa dilaksanakan.

"Rawa Pening merupakan salah satu dari 15 rawa yang menjadi perhatian nasional dari dulu. Maka tahun lalu sudah saya bicarakan dengan menteri PU dan sudah disiapkan DED nya tahun ini. Maka insya Allah tahun depan kita sudah mulai menata," kata Ganjar, Kamis (28/4/2016).

Menata Rawa Pening, menurut Ganjar tidak hanya melulu masalah anggaran, melainkan perlu sebuah political will. Dibutuhkan sebuah konsep penataan yang menyeluruh sehingga kedepan perairan darat seluas 2.500 hektar tersebut memberikan banyak manfaat kepada masyarakat di sekitarnya.

Persoalan Rawa Pening ini tidak hanya menjadi isu strategis regional atau nasional, bahkan menurut Ganjar, sudah lama Rawa Pening ini menjadi kajian akademis dari berbagai negara.

"Bahkan waktu saya di Jerman kemarin, di Goethe University itu saya malah diceramahi, dikuliahi tentang Rawa Pening yang sudah diteliti selama 20 tahun. Buat saya Rawa Pening tidak bisa disederhanakan hanya sekedar anggaran, maka kita bicara konsepsi penataan. Kita harapkan Rawa Pening bermanfaat secara sustainable atau berkelanjutan," jelasnya.

Persoalan utama Rawa Pening, yakni pendangkalan dan pertumbuhan eceng gondok yang tidak terkendali, menurut Ganjar harus diselesaikan dengan tuntas.

Pihaknya mengajak segala lapisan masyarakat terutama kalangan Perguruan Persoalan Tinggi di Jawa Tengah untuk peduli terhadap permasalahan Rawa Pening. Perguruan tinggi diharapkan bisa melakukan penelitian terhadap eceng gondok.

Misalnya apakah ada kemungkinan eceng gondok bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak ataupun pupuk disamping yang selama ini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan baku kerajinan.

Ganjar berjanji akan memfasilitasi pihak-pihak yang serius akan mengurus Rawa Pening.

"Mana yang bisa dipakai untuk kerajian, membuat tas, membuat sandal. Mana yang bisa untuk pakan ternak, mana yang bisa kita olah untuk pupuk, nah teknologi itu yang besok kita siapkan. Kalau nanti ada teman-teman yang minat dan serius soal itu, tentu kita siapkan, kita fasilitasi. Meski kapasitianya tentu akan kita ukur bersama," ucap Ganjar.

Penurunan kualitas daya dukung Rawa Pening juga pernah diungkapkan oleh Tri Retnaningsih Soeprobowati dari Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Diponegoro Semarang.

Menurut Tri, sedimentasi atau pendangkalan di Rawa Pening yang mencapai angka 778,93 ton per tahun dengan volume material sebanyak 29,7 juta meter kubik dianggap telah mencapai titik yang membahayakan keberadaan salah satu danau alam di tanah air itu.

Hampir 70 persen dari danau seluas 2.500 hektar itu kini ditutupi tumbuhan air eceng. Akibat dari semua itu, volume air rawa juga sudah berkurang hingga 30 persen. Belum lagi, pertumbuhan daratan apung yang setiap tahun bertambah lima persen.  (baca: Selamatkan Rawa Pening dari Pendangkalan dan Kekeringan... )

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com