Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepenggal Kisah TKI dari Balik Shelter KJRI di Kuching (4)

Kompas.com - 22/04/2016, 07:07 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

Kompas TV Mantan TKI Bangun Sekolah

Shelter tersebut dilengkapi beragam fasilitas, mulai dari perlengkapan makan dan minum, hingga perlengkapan mandi, pakaian serta obat-obatan. Bahkan pakaian bayi pun ada. Intinya, setiap TKI yang membutuhkan pertolongan, pihak KJRI akan berusaha semaksimal mungkin mmberikan bantuan.

“Semua disiapkan negara. Karena setiap TKI yang minta pertolongan kesini berbeda-beda. Ada yang normal, ada pula yang stress. Beberapa waktu lalu juga ada TKI yang membawa bayi, masih halus. Makanya semua disiapkan. Tapi ya, sudah bagitu masih aja ada yang anggap kami salah,” kata Kumaya sembari menunjukkan lemari pakaian.

Menjadi ibu asrama yang mengurus keseharian para TKI sebelum dideportasi, tentu ada suka dan duka yang dirasakan Kumaya. Sukanya,ketika TKI yang dideportasi kembali ke daerah asal, kemudian kerja dan sukses.

Tak jarang, Kumaya dihubungi mereka yang sukses, walau hanya sekedar bertanya kabar dan menyampaikan ucapan terima kasih. Hal itu membuat Kumaya bangga, karena orang yang tadinya menjadi korban kekejaman majikan dan penipuan agen, bisa berhasil.

“Pernah ditelepon mereka, senang rasanya mendengar mereka sudah sukses,” ujarnya.

Selama berada shelter, tak segan Kumaya menularkan keahlian yang dimilikinya. Para TKI diajarkan menulis, membaca dan berbahasa Inggris, serta belajar agama, dan mengaji.

Ada suka, tentu ada duka. Pangalaman yang tak mngenakkan bagi Kumaya, pernah membuat dirinya merasa sangat kesal. Pasalnya, ia pernah menjadi korban pencurian yang dilakukan salah satu penghuni. Kejadian itu terjadi beberapa tahun yang lalu. Gelang emas seberat 5 gram miliknya sempat raib dicuri salah satu TKI, meski ahkhirnya berhasil dikembalikan lagi. Kini gelang tersebut masih dipakainya sebagai pengingat agar lebih berhati-hati.

Tak hanya pencurian, Kumaya pun pernah menjadi korban iseng. Kumaya bercerita, saat itu ia tengah tidur pulas. Di saat terbangun, pakaian bagian bawahnya sudah tersingkap.

“Saya lihat rekaman CCTV, rupanya ada TKI yang mengangkat rok saya pakai kayu dari jendela kamar saya. Mungkin dia pikir saya janda kali ya,” kata Kumaya sambil tersenyum.

Peraturan di shelter sudah jelas. Jika tidak mengikuti tata tertib maka TKI akan diusir keluar dari penampungan. Apabila terbukti melanggar peraturan shelter maka TKI akan diserahkan ke Depo Tahanan Imigresen Semuja.

“Ya kami selaku pengurus tentunya bisa memberikan peringatan. Para TKI yang bandel harus terima risikonya,” tegas Kumaya.

Kumaya, ibarat Kartini dan penyejuk bagi ribuan penghuni yang pernah ditampung di shelter. Sebelas tahun mengabdi, banyak pelajaran hidup yang ia dapat.

baca juga: Sepenggal Kisah TKI dari Balik Shelter di Kuching (Bagian 3)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com