Keluarga Tak Tahu Daffa Cegat Pengendara Motor di Trotoar

SEMARANG, KOMPAS.com — Sudah sebulan terakhir ini Daffa Farros Oktoviarto (9) menghentikan pengendara sepeda motor yang melaju di trotoar Jalan Sudirman, Kalibanteng, Semarang, Jawa Tengah.

Namun, keluarganya tidak mengetahui aksi berani pelajar kelas IV sekolah dasar di Kalibanteng Kidul tersebut.

"Baru tahu kemarin, sebelumnya enggak tahu, kan bapak ibunya kerja semua," kata nenek Daffa, Murti (72), Selasa (19/4/2016).

Keluarga Daffa baru mengetahui tindakan bocah kelahiran 24 Oktober 2006 tersebut setelah petugas kecamatan mendatangi rumahnya di Gisikdrono, Semarang Barat.

Petugas itu datang setelah melihat kabar foto Daffa mencegat pengendara motor yang menghebohkan di media sosial.

(Baca Aksi Daffa Cegat Pengendara Motor di Trotoar Bikin Neneknya Deg-degan)

"Saya enggak ngerti. Kalau tahu pasti kami enggak bolehin," ujar Murti.

Murti mengatakan, para tetangga sebetulnya pernah mengatakan bahwa Daffa kerap berada di trotoar sepulang sekolah. Namun, keluarga Daffa tidak pernah menyaksikan Daffa memalangkan sepedanya untuk menghalau pengendara roda dua.

Ide Daffa menghadang pengendara motor itu berawal dari anjuran dari spanduk di pinggir jalan maupun televisi yang mengatakan bahwa trotoar tidak boleh digunakan untuk pengguna motor, tetapi diperuntukkan bagi pejalan kaki.

Menurut Daffa, menjaga trotoar tidak hanya menjadi tugas polisi maupun pemerintah. Masyarakat juga perlu berpartisipasi agar trotoar bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Atas hal itulah, dia melakukan aksi itu pada sore hari sepulang sekolah.

(Baca Sudah Sebulan Bocah SD Ini Hadang Pengendara Motor yang Melaju di Trotoar)