Pengakuan persaudaraan itu juga dipertegas Paus dengan memberi contoh baik saat perayaan Kamis Putih. Paus membasuh kaki para pengungsi, yang mana tiga orang di antaranya adalah orang muslim.
“Saya terinspirasi Paus Fransiskus. Ia menghargai umat muslim, mencium kaki pengungsi muslim. Paus telah meninggikan persaudaraan sejati dengan tidak memandang agama apa yang dipeluk,” kata Rizal.
Rizal mendapat tepuk panjang di akhir pidato dan banyak jemaat ysng bertepuk tangan sambil berdiri.
Sesuai misa, Rizal menyalami Pastor Paroki St Theresia, Frans Huvang Hurang MSF dan sejumlah jemaat.
"Pak Wali sudah memberi contoh bagaimana umat muslim bisa tidak masalah masuk ke gereja dan mengucapkan selamat paskah, menyaksikan jalannya misa, dan tentu saja ia seorang muslim taat,” kata Prasetya, salah seorang umat yang menghadiri misa malam itu.
Penggalan-penggalan pidato Rizal sendiri sampai beredar secara viral di jejaring sosial, termasuk melalui grup Whatsapp hingga Blackberry Messenger. Pesan berantai elektronik itu sampai menuai pujian secara luas.
Pesan singkat ditutup dengan pujian: Sungguh toleransi yang membumi di bumi Kalimantan.
Dihubungi terpisah, Rizal mengatakan, ia berniat terus menjaga kehidupan harmonis, toleransi, dan penghargaan antar umat di Balikpapan. Ia berharap, Balikpapan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia tentang toleransi dan penghargaan dalam keberagaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.