PALU, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola membantah bahwa helikopter jenis Bell 412 EP nomor HA-5171 milik TNI jatuh karena ditembak oleh kelompok teroris pimpinan Santoso di Kabupaten Poso.
"Menurut saya, heli itu jatuh karena faktor cuaca ekstrem. Pilot sudah berusaha untuk bisa mendarat di lapangan Kasintuvu, namun dihadang awan yang tebal," ujar Longki, Selasa (22/3/2016).
Ia membenarkan bahwa helikopter itu digunakan untuk membantu pengejaran kelompok Santoso yang menjadi target pengejaran dalam Operasi Tinombala 2016.
Karena cuaca ekstrem disertai petir, kata Longki, helikopter yang ditumpangi 13 awak dan penumpang itu berbalik arah ke Kasiguncu untuk mendarat. Dalam perjalanan itu, helikopter tersebut akhirnya jatuh dan terbakar.
Longki meminta masyarakat tidak berspekulasi tentang penyebab musibah tersebut. Ia mengimbau semua pihak menunggu investigasi atas kecelakaan tersebut.
"Jangan kita berspekulasi lain yang justru membuat kelompok Santoso bangga dan kita secara tidak sengaja mendiskreditkan peran TNI-Polri dalam menyelesaikan masalah santoso," kata Longki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.