Meskipun tidak ada korban jiwa, namun kopi dalam dus yang berserakan membuat jalan raya Pantura Patebon tersendat.
Menurut sopir truk gandeng, Zubairi (26), dia berangkat dari Surabaya dengan tujuan ke Jakarta. Selama perjalanan sebelumnya tidak terdapat masalah. Namun, sewaktu melintasi tanjakan jembatan Kali Bodri, tiba-tiba gandengan truk terlepas dan terguling.
“Sebelumnya saya berusaha menghindari lubang jalan dengan membanting setir ke arah kanan. Namun, truk justru kehilangan kendali dan gandengan truk terlepas hingga terguling,” kata Zubairi.
Zubairi menambahkan, dari Surabaya dirinya membawa sekitar 21 ton, sedangkan muatan yang ada di dalam gandengan yang terguling mencapai 10,5 ton.
Petugas Satlantas Polres Kendal yang menerima laporan, tidak lama berselang tiba di lokasi. Petugas melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi. Polisi juga mengatur arus lalu lintas supaya tidak terjadi antrean kendaraan yang panjang.
Proses evakuasi memakan waktu cukup lama, karena polisi harus mendatangkan mobil derek dari Kabupaten Batang.
Menurut Kasat Lantas AKP Agus Triyono mengatakan, hasil penyelidikan sementara, kecelakaan tunggal itu diduga karena truk tidak kuat menanjak akibat muatan yang dibawa.
"Sopir mengaku muatan yang dibawa sebesar 21 ton. Kami masih menyelidiki kasus ini," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.