"Ya saya tadi terjebak dijalan, beberapa kali saya cari jalan alternatif, putus asa saya. Jadinya ya nonton di sini aja deh. Lesehan disini aja deh," kata Nyaman Riawan, Denpasar, Selasa (8/3/2016).
Sementara warga lain yang sudah terbiasa dengan kondisi ini cukup menonton di Jalan dekat rumahnya saja agar tidak terjebak kemacetan. Seperti pengakuan Nyoman Arta warga jalan Raya Sesetan Denpasar Selatan.
"Aduh saya nonton di sini saja. Macet. Kalau sudah malam Pengerupukan, dimana-mana macet," kata Nyoman Arta.
Dari pantauan, di jalur Jalan Raya Sesetan wilayah Denpasar Selatan, Ogoh-ogoh dengan ukuran kecil, sedang, dan besar secara teratur melakukan arak-arakan agar tidak bersentuhan dengan desa adat lainnya yang bertetangga.
Pengaturan dilakukan oleh Pecalang dengan kesepakatan pada rapat sebelumnya sehingga tidak saling mendahului.
Setelah diarak, Ogoh-ogoh akan dibakar agar sifat jahat sari raksasa yang diwujudkan dari Ogoh-ogoh bisa hilang dari manusia dan manusia akan lahir kembali dengan lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.