Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diuji soal Belah Durian, Siapakah Pemenang Putri Durian 2016?

Kompas.com - 05/03/2016, 08:00 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, sebuah kontes yang melibatkan putri-putri daerah diselenggarakan dalam kaitannya seluk-beluk buah durian.

Pemilihan Putri Durian Candimulyo 2016, demikian nama kontes itu, digelar di kawasan durian terpadu Desa Kebonrejo, Kembaran, dan Tegalsari di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Asosiasi Masyarakat Petani, Buruh dan Pedagang Durian Candimulyo (Amrih Dadi Mulyo) merintis kontestasi ini dengan tujuan menanamkan rasa kepedulian masyarakat, khususnya generasi muda, untuk peduli terhadap potensi buah durian yang melimpah di kawasan lereng Gunung Merbabu tersebut.

Puguh Djaka Sulistya, Koordinator Amrih Dadi Mulyo, menjelaskan, pemilihan Putri Durian 2016 akan diikuti oleh puluhan remaja maupun wanita dewasa asal Kecamatan Candimulyo dan sekitarnya.

Panitia telah melakukan seleksi dari ratusan peserta yang mendaftarkan diri di ajang yang berlangsung pada Sabtu (5/3/2016) hari ini dan Minggu besok. Acara tersebut dirangkai dengan Festival Durian Unggul Lokal Candimulyo pada 7-8 Maret 2016.

"Kami tidak menyangka kalau ternyata banyak yang berminat ikut pemilihan Putri Durian 2016. Sebagian besar peserta remaja putri usia SMP dan SMA," kata Puguh, Jumat (4/3/2016).

Menurut Puguh, pemilihan Putri Durian ini tidak seperti kontes kecantikan pada umumnya. Meski penampilan juga diutamakan, pengetahuan peserta tentang buah berjuluk "King of Fruits" itu justru menjadi prioritas penilaian.

"Kami akan nilai wawasan mereka tentang durian, keterampilan mengolah, ataupun membelah durian. Sebab, meski banyak warga yang punya pohon durian namun mereka tidak tahu bagaimana membelah durian dengan baik dan benar," kata Puguh.

Puguh menyebutkan, selama ini Kecamatan Candimulyo dikenal sebagai sentra terbesar durian di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sekitar 18.000 tananam produktif dan 24.000 tanaman durian muda tumbuh di kawasan ini.

Hanya saja, kata dia, sebagian besar generasi muda masih kurang menyadari potensi durian di daerahnya sendiri. Sejauh ini mereka hanya sekadar tahu dan menikmati hasilnya dari orang tua mereka yang bertani atau berdagang durian.

"Tapi mereka tidak tahu bagaimana proses durian itu menjadi layak jual. Mulai dari menaman bibit, merawat pohon yang lama, sampai proses pemasarannya. Mereka tinggal menikmati hasilnya saja," kata dia.

Oleh sebab itu, ia berharap bahwa melalui ajang ini, para pemenang maupun finalis akan menjadi duta yang dapat mempromosikan durian Candimulyo kepada wisatawan, baik lokal maupun luar daerah.

"Pemenangnya akan mendapat hadiah uang pembinaan. Mereka juga akan kami libatkan aktif di berbagai kegiatan tentang durian, serta promosi durian khas Candimulyo di luar daerah, termasuk di social media," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com