Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kampung Ini, Warga dan Tamu Dilarang Merokok

Kompas.com - 26/02/2016, 05:51 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis


“Daripada tidak merokok lebih baik tidak makan, itu untuk menghindari stres dalam bekerja,” ujar dia.

Aisyah, PNS di Pemerintah Provinsi Lampung mengaku mengeluh karena ada pengeluaran tidak penting yang harus dikeluarkan setiap harinya.

“Suami saya perokok, sehari bisa menghabiskan sebungkus rokok. Mustinya uang itu bisa buat menambah membeli kebutuhan harian, eh, ini malah habis hanya untuk asap saja,” tuturnya.

Data BPS Provinsi Lampung tahun 2015 pada Bulan September menyebutkan, konsumsi masyarakat miskin baik di perkotaan dan perdesaan terbesar kedua adalah rokok setelah beras.

Kasi Statistik Ketahanan Sosial Gita Yudianingsih menyebutkan, satu orang bisa menghabiskan biaya untuk konsumsi rokok mencapai Rp 25.000 sampai Rp 45.000 per orang per hari.

Garis kemiskinan penduduk kota di Lampung mencapai 274.225 keluarga sedangkan garis kemiskinan penduduk desa mencapai 264.450 keluarga.

Anggota DPRD Lampung Antoni Imam mengatakan, jika dikalkulasi uang yang dihambur-hamburkan untuk membeli rokok di Lampung mencapai Rp 4,6 triliun atau hampir setara dengan APBD Provinsi Lampung tahun 2015.

Selain itu, belanja tembakau dan sirih di Lampung lebih tinggi dibandingkan sayur-sayuran.

"Dari data yang ada sangat relevan jika raperda ruang tanpa rokok hadir di Provinsi Lampung," ujar Imam.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana menjelaskan, sebelumnya sudah ada peraturan gubernur (Pergub) tentang bebas dari rokok yang merupakan turunan dari peraturan daerah (perda), dan diharapkan peraturan ini bisa lebih kuat diterapkan kepada masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com