Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diusir Bupati Bangka, Ibu dan Anak-anak Ahmadiyah Masih di Pengungsian

Kompas.com - 09/02/2016, 04:30 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini, puluhan warga Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) masih tinggal di pengungsian pasca-pengusiran dan ultimatum dari Bupati Bangka untuk meninggalkan wilayahnya.

Para jemaah Ahmadiyah itu belum bisa kembali ke rumahnya masing-masing karena masih menunggu kepastian dari pemerintah dan jaminan keamanan dari pihak kepolisian secara tertulis.

Tercatat, ada 7 perempuan dan 9 anak-anak yang masih diungsikan di lokasi rahasia.

"Saya tidak bisa menyebutkan lokasi pengungsiannya, tapi dipastikan akan aman. Banyak sekali anak-anak. Warga Ahmadiyah pun masih mendapatkan banyak ancaman, terlebih dialami oleh mereka yang masih bertahan di rumah masing-masing. Mereka seperti tahanan rumah, tidak bebas bergerak," ujar Juru Bicara JAI, Yendra Budiana, dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (8/2/2016).

Menurut penuturan Yendra, sebelum pengusiran tersebut, pihak JAI telah diundang ke kantor Bupati Bangka untuk berdialog pada tanggal 14 Desember 2015.

Namun, setelah dialog, keluar sebuah notulen yang menyatakan bahwa JAI sepakat memenuhi ultimatum dan akan segera keluar dari Kabupaten Bangka pada 5 Februari 2016. Padahal, lanjutnya, JAI Bangka tidak pernah membuat kesepakatan seperti itu.

Kemudian, pada tanggal 5 Februari 2016, Sekretariat JAI Bangka didatangi Dandim 0413 Bangka Letkol Inf. Utten Simbolon, yang meminta pihak JAI bersedia mengikuti keinginan pemerintah Bangka.

Tidak lama berselang, datang sekelompok orang yang menekan Dandim agar mengeluarkan warga Ahmadiyah dari desa Srimenanti, Bangka.

"Mereka juga mengancam tidak bertanggung jawab atas keamanan jika warga Ahmadiyah tidak pergi dari rumahnya masing-masing dan akan meratakan seluruh bangunan milik JAI," ungkap Yendra.

Melihat kondisi yang semakin tidak aman, Dandim akhirnya meminta agar ibu-ibu dan anak-anak diungsikan terlebih dahulu, kemudian didata oleh pihak Kepolisian atas dasar alasan SOP Keamanan.

Setelah itu, beberapa anggota JAI Bangka menyusul dipindahkan ke lokasi tertentu dengan pengawalan dari Kepolisian.

"Beberapa anggota JAI Bangka yang laki-laki masih tinggal di Sekretariat untuk mengamankan rumahnya masing-masing, namun saat ini masih mendapat intimidasi dan susah bergerak bebas atas perintah Kepolisian," katanya.

Yendra pun mengungkapkan, ada intimidasi dari kelompok tertentu agar anggota JAI menjual harta benda berikut tempat tinggal dan segera keluar dari wilayah Bangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com