Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Program Pakai Kata "Gila", Gubernur Jateng Kena Tegur

Kompas.com - 02/02/2016, 10:33 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku sempat ditegur oleh pemerintah pusat karena mencetuskan tahun "gila" infrastruktur wisata.

Teguran bukan lantaran substansi program yang tidak bermutu, melainkan karena pilihan diksi "gila" yang diusungnya.

"Saya bilang gila-gilaan, tetapi kemarin ditegur. Itu soal pilihan diksi. Kalau pakai kata optimalisasi, bagi saya itu sangat birokratis," kata Ganjar saat berbincang di Kota Lama, Semarang, Selasa (2/2/2016).

Pemprov Jawa Tengah telah mencetuskan tahun 2016 sebagai tahun infrastruktur wisata setelah dua tahun belakangan mencanangkan tahun infrastruktur jalan.

Tahun ini, Pemprov ingin anggaran infrastruktur diarahkan untuk pariwisata. Untuk pencanangan tahun wisata, ada empat kawasan yang akan dibenahi tahun ini, yaitu Borobudur (Magelang), Dieng (Wonosobo-Banjarnegara), Karimunjawa (Jepara), dan Sangiran (Sragen).

Ganjar mengaku sedang fokus menata empat kawasan tersebut pada tahun ini. Jika penataan beres, tahun 2017 bisa langsung dijalankan secara lebih optimal.

"Tahun lalu sudah dikoneksikan dengan Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar). Potensinya besar sekali. Kalau penataan empat kawasan ini beres, tahun depan bisa langsung dieksekusi," kata dia.

Wisatawan di Jateng sendiri tahun 2015 lalu meningkat. Menurut Ganjar, dari kalangan domestik, jumlahnya mengalami kenaikan 14 persen, sementara wisatawan asing naik 0,5 persen.

Total kunjungan wisatawan di Jateng tahun 2015 sebanyak 33.300.803 wisatawan, dengan wisatawan asing berjumlah 421.000.

Tahun 2016, Dinas Pariwisata menargetkan dapat menarik wisatawan hingga 26,42 juta, terdiri dari 26 juta wisatawan Nusantara dan 420.000 wisatawan mancanegara.

Target tersebut meningkat dari tahun 2015 yang ditargetkan sebanyak 25 juta untuk turis domestik dan 375.000 untuk turis asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com