Korban yang diketahui bernama Hari Berhitu (50), warga Desa Passo, Kecamatan Baguala, Ambon itu ditemukan oleh dua orang warga desa setempat sekitar pukul 09.30 WIT.
Diduga, lelaki paruh baya yang diketahui sebagai seorang petani itu sudah tewas sejak beberapa hari lalu. Sebab, saat ditemukan, jasad korban mulai membengkak dan mengeluarkan bau tidak sedap.
Polisi yang mendapatkan informasi tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian. Demi kepentingan penyelidikan, petugas Polres Pulau Ambon langsung memasang garis polisi di lokasi penemuan mayat.
Sementara jasad korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Maluku untuk autopsi.
“Jadi pada saat kedua warga itu hendak ke kebun, mereka lalu melihat ada mayat di tengah jalan. Mereka kemudian kembali dan melaporkan penemuan tersebut kepada sejumlah warga lainnya. Setelah itu, warga bersama polisi mendatangi TKP,” ungkap Kasubag Humas Polres Pulau Ambon Meity Jacobus kepada wartawan, kemarin sore.
Dia mengatakan dari hasil penyelidikan korban diketahui memiliki dua orang putra. Namun, saat ini mereka tidak berada di Kota Ambon.
“Menurut keterangan warga, korban punya dua orang anak laki-laki. Tapi mereka saat ini tidak berada di Ambon,” katanya.
Terkait penemuan jasad korban itu, Meity mengaku polisi belum mengetahui penyebab kematian korban. Polisi, kata dia, hingga kini masih terus melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat tersebut.
“Masih dalam penyelidikan dan kita tunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara untuk memastikan penyebab kematian korban,” terangnya. (K54-12)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.