Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Noldy, Guru di Sekolah Berdinding Bambu

Kompas.com - 25/11/2015, 10:27 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

Atas alasan itulah, menurut Noldy, Bupati meminta mereka memindahkan bangunan sekolah mereka. Namun, kondisi sekolah tak berubah sama sekali, bahkan bupati tak memberi dana pemindahan.

Noldy berharap sekolahnya segera mendapatkan SK Operasional agar bisa mendapat bantuan dana dari pemerintah. Sebab tanpa itu menurutnya sekolah mereka tidak akan tercatat di Kementerian Pendidikan.

Kondisi itu mengharuskan anak didik Noldy yang akan ikut Ujian Nasional, menempuh jarak 80 kilometer ke Melonguane, ibukota Talaud. Mereka harus ikut UB di salah satu sekolah di sana.

"Terakhir kami meluluskan 18 siswa. Mereka harus menumpang nginap satu bulan di Melonguane untuk menghadapi ujian akhir itu," papar Noldy.

Noldy berharap, Bupati dan Pemerintah bisa mengulurkan bantuan mereka, setidaknya dengan menerbitkan SK Operasional bagi SMA mereka.

Selama ini, memang tidak ada sama sekali bantuan yang mereka terima. Operasional sekolah sehari-hari semuanya berasal dari swadaya warga dan iuran siswa, termasuk gaji para guru honorer.

Buku cetak pun merupakan buku-buku bekas sumbangan para guru. Selain Noldy yang sudah berstatus PNS tetap, ada dua lagi guru PNS bantuan serta ada delapan guru honorer yang semuanya warga desa Bannada yang menyandang gelar S1 Pendidikan.

Dengan komposisi itu, sebenarnya mereka berharap sudah bisa mengantongi SK Operasional agar para siswa yang akan mengikuti ujian nasional tidak perlu lagi ke Melonguane.

Salah satu siswa Kelas 12 IPA, Anastasia Metusalach mengakui mencintai sekolahnya walaupun bangunannya sangat sederhana. Anastasia yang berasal dari desa tetangga, tidak memiliki pilihan lain selain bersekolah di SMA Udamakatraya.

"Saya setiap hari harus jalan kaki ke sini, lumayan jauh, jalannya rusak, tapi tetap harus semangat demi menyelesaikan pendidikan. Kami hanya bisa berharap, satu saat sekolah ini diperhatikan oleh Pemerintah," ungkap Anastasia.

Harapan Anastasia mungkin tak berlebihan. Dengan melihat sejarah Bannada yang oleh beberapa kalangan dianggap sebagai salah satu desa tertua di Talaud. Di desa ini masih tersimpan berbagai benda cagar budaya serta jejak sejarah termasuk makam raja-raja.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com