Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Ladang Ganja 5,5 Hektar Pasang Jebakan yang Bisa Meledak

Kompas.com - 23/11/2015, 14:13 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Komplotan pemilik ladang ganja seluas 5,5 hektar di kawasan hutan lindung Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, yang diburu jajaran Polda Bengkulu dinilai berpengalaman.

Kapolda Bengkulu Brigjen Polisi M Ghufron mengatakan, komplotan tersebut menebar jebakan yang bmeledak di sekitar kawasan ladang ganja.

"Komplotan ini memasang jebakan yang tersebar di tiap titik ladang ganja, saat jebakan tersebut terinjak maka akan meledak, ledakan ini tidak membahayakan sebagai kode saja bagi mereka untuk segera melarikan diri," kata Ghufron di Mapolda Bengkulu, Senin (23/11/2015) (Baca juga: 5,5 Hektar Ladang Ganja Ditemukan di Dalam Hutan Lindung).

Jebakan dijadikan sebagai kode saja. Apabila terdengar bunyi ledakan, komplotan tersebut segera melarikan diri.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu menemukan 5,5 hektar ladang ganja di Desa Lubuk Alai, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Ladang ganja seluas 5,5 hektar tersebut berada jauh di dalam hutan lindung, tepatnya di hulu Sungai Beliti Areal, Kabupaten Rejang Lebong.

"Ladang ganja tersebut berada di dalam hutan lindung yang ditempuh selama 12 jam berjalan kaki dari desa terdekat," kata Ghufron.

Operasi tersebut dipimpin oleh Wakapolda Bengkulu Kombes Polisi Adnas. Informasi ladang ganja didapat dari masyarakat dan langsung ditindaklanjuti. Selain menemukan 5,5 hektar ladang ganja polisi juga menemukan 350 kg ganja kering dan 450 kg ganja basah.

Polisi juga menemukan 6 pucuk senjata api rakitan, 4 telepon genggam dan 1 timbangan di dalam pondok yang kosong di ladang itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com