Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKSDA Bengkulu Usulkan Pusat Rehabilitasi Harimau Milik Pemerintah

Kompas.com - 21/11/2015, 11:25 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


Kondisi ini terjadi, menurut dia, karena tidak adanya fasilitas rehabilitasi harimau sumatera milik pemerintah khususnya di Bengkulu.

"Selama ini pusat rehabilitasi harimau sumatera tidak ada yang milik pemerintah semuanya milik lembaga konservasi (LK)," lanjut Anggoro.

BKSDA Bengkulu, tambah dia, telah mengajukan usul agar dibangun pusat rehabilitasi harimau sumatera milik pemerintah mengingat tingginya konflik satwa dengan manusia di Bengkulu. 

Akibat tak ada tempat rehabilitasi itu maka dua harimau terakhir yang diamankan BKSDA yakni Giring dan Elsa, selama sekitar 7 bulan harus bertahan di kandang sempit berukuran 1,5 X 1,5 meter.

Akibatnya, kedua harimau tersebut mengalami luka di sekujur tubuh. Beruntung kedua harimau tersebut segera dipindahkan ke tempat yang layak.

Anggoro melanjutkan, lokasi yang ditawarkan untuk menjadi pusat rehabilitasi harimau sumatera yakni di Pusat Latihan Gajah (PLG), Seblat, Kabupaten Bengkulu Utara.

"Kawasan ini memiliki luasan 7.735 hektare, dengan kondisi yang cukup representatif sebagai tempat rehabilitasi harimau yang dapat berdampingan dengan gajah, Giring dan Elsa saat ini dirawat di sana," lanjut dia.

Ada dua jenis rehabilitasi yang akan dilakukan, pertama pembibitan (breeding), dimana hasil pembibitan itu akan digunakan untuk dilepasliarkan ke alam bebas atau untuk kepentingan keilmuwan.

Jenis rehabilitasi kedua yakni melatih harimau yang bermasalah agar dapat beradaptasi dengan lingkungan liar.

"Rehabilitasi jenis kedua ini yang memang agak mahal, mengingat perlakuannya cukup rumit, namun dengan SDM, dokter, pelatih dan kondisi yang dimiliki PLG, saya optimistis usulan dapat dipertimbangkan oleh Dirjen," sebutnya.

Anggoro juga menawarkan agar para pihak dapat membantu termasuk LSM terutama hal pendanaan yang tidak mengikat.

Sebelumnya, Lynn Whitnall dari Paradise Wildlife Park, pemilik kebun binatang di Inggris sempat membagi pengalamannya kepada Kompas.com dalam merawat harimau sumatera.

Ia menjelaskan, kebun binatang keluarga yang dia kelola di Inggris hanya seluas 15 hektar dan mampu mengembangbiakkan harimau sumatera.

Lynn juga mendukung jika pemerintah Indonesia memiliki pusat rehabilitasi harimau sumatera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com