Selama kuliah, dia harus membagi waktu antara belajar dengan mengurus ternak kambing yang dirintisnya sejak 2002. Pasalnya, dia bertekad hidup mandiri dengan menggantungkan biaya kuliahnya dari hasil ternak kambing Etawa.
Tiwi pun berhasil mendapatkan gelar S-1 hanya dalam waktu empat tahun.
"Setiap satu semester, satu anak kambing saya jual. Ya begitu hingga saya lulus," ujarnya.
Tak hanya jual anakan, ia pun mendapat tambahan penghasilan untuk uang saku dan biaya lain-lain selama kuliah dari kemenangan "Dewangga" mengikuti kontes.
"Ya ada tambahan kalau menang kontes. Lalu Dewangga juga sering dijadikan pejantan sama peternak-peternak, ya lumayan hasilnya," tandasnya.
Meski telah berhasil beternak kambing Etawa, namun dia bertekad tidak ingin menyia-nyiakan ilmu yang didapat selama kuliah. Tiwi pun kini mengajar sebagai guru honorer di sebuah SMP swasta di Kabupaten Bantul.
"Saya lulus kan dibiayai kambing, saya tidak ingin menyia-nyiakan ilmu yang saya peroleh. Mengajar tetap jalan ternak juga jalan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.