Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak Transmigran Sumsel yang Sukses Kuliah di China

Kompas.com - 12/11/2015, 07:00 WIB

Dari Amerika hingga ke China

Berbeda dari anak SMK pada umumnya, Miftahun memilih untuk tekun studi.

Ketekunannya tersebut membawanya menjadi kandidat untuk mengikuti perlombaan Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) pada 26-28 Februari 2015 yang diselenggarakan Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (PASIAD) kerjasama Indonesia dan Turki.

Dalam ajang itu dia membuat alat penaik tegangan listrik dari 12 volt DC menjadi 220 volt AC dengan menggunakan tiga komponen.

Alat buatannya berhasil meraih medali perunggu International Young Inventors Project Olympiad (IYIPO) yang diselenggarakan di Tbilisi, Georgia, pada 1-3 Mei 2015.

“Seneng banget karena akhirnya perjuangan orang tua dan saudara tidak sia-sia, karenanya saya terus belajar dengan giat,”kata Miftahun.

“Bahkan saya rela berkelahi dengan teman-teman sewaktu sekolah dahulu gara-gara diajak membolos,” kenang Miftahun.

Tak hanya berhenti mendapatkan medali perunggu, Miftahun setelah lulus mendapatkan kehormatan dari pemerintah Sumsel dengan menjadi satu di antara kandidat dalam Program Kuliah Gratis (PKG).

Lewat program itulah dia mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi di Mechatronics Technology Nanjing Polytechnic Institute (NJPI).

Adapun pelaksanaan tahap awal beasiswa program kuliah gratis (PKG) diberikan kepada sekitar 2.000 orang mahasiswa, baik yang menuntut ilmu di perguruan tinggi Sumsel, luar provinsi dan luar negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com