Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Terjun ke Daerah Bencana? Bergabunglah di "Sekolah Relawan"

Kompas.com - 02/11/2015, 07:00 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

Selama memadamkan api bersama warga Tumbang Nusa, tak sedikit kendala yang dihadapi para relawan.

Mulai dari sulitnya mencari sumber air, hingga jarak yang jauh antara basecamp dan lokasi hutan yang terbakar.

Saat melakukan pemadaman di dalam hutan, para relawan banyak belajar dari kearifan lokal masyarakat setempat. Salah satunya melihat warga membuat sumur bor di dalam hutan untuk mendapatkan sumber air yang digunakan memadamkan api.

"Selama ini kita mengandalkan sumber air dari parit, tapi jaraknya jauh dengan lokasi kebakaran. Kalau pakai selang, bisa sampai satu kilometer panjang selang yang dibutuhkan ke dalam hutan," kata dia.

"Sumur bor berfungsi dan sangat efektif untuk pemadaman di hutan gambut, tapi jumlahnya masih sedikit," papar dia.

Untuk memadamkan kebakaran di lahan gambut membutuhkan teknik khusus. Para relawan pun mendapatkan pelatihan bagaimana cara untuk memadamkan api.

"Cara kita memutus jalur api di kedalaman untuk membasahi gambut supaya api tidak menjalar, bukan memadamkan di permukaan. Kita juga belajar dari masyarakat lokal," ungkap dia.

Meski punya tekad dan niat mulia membantu sesama, tentu manusia punya keterbatasan, terutama kemampuan fisik.

Jika ada yang jatuh sakit karena kelelahan, mereka akan diistirahatkan, setelah sembuh kemudian dikirim pulang dan digantikan dengan relawan yang baru.

Tak hanya membantu pemadaman kebakaran di lahan gambut saja, Sekolah Relawan sebelumnya juga terlibat dalam berbagai misi kemanusiaan di berbagai lokasi bencana.

Mereka pernah bekerja saat terjadi bencana alam di Sinabung, Gunung Kelud, maupun banjir di Jakarta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com