Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Bersih di Pulau Ay Sudah Sejak Zaman Belanda

Kompas.com - 30/10/2015, 15:54 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


Manfaatkan air laut

Krisis air bersih yang sudah berlangsung lebih dari ratusan tahun itu membuat warga terpaksa memanfaatkan air laut untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci pakaian dan mandi.

“Kalau untuk mandi dan cuci pakaian kita biasanya menggunakan air laut, itu sudah jadi kebiasaan di sini selama ini, tapi kalau untuk minum kita gunakan air hujan,” kata Rahman Arif, warga Pulau Ay.

Menurut warga, krisis air bersih di Pulau Ay semakin parah setelah bencana kekeringan terjadi di wilayah itu dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut Camat Banda, Kadir Sarlian sumber air bersih memang tidak ada di Pulau Ay sehingga warga yang mendiami pulau itu biasanya selalu mengandalkan air hujan.

“Warga selalu mengandalkan air hujan namun belakangan tidak ada lagi hujan sehingga warga harus membeli air dengan cara menyeberangi pulau,” ujar Kadir kepada Kompas.com.

Kondisi itu semakin memprihatinkan setelah kapal yang biasa digunakan untuk mengangkut air bersih untuk warga di pulau itu kini rusak.

Padahal dalam beberapa bulan terakhir kapal itu selalu diandalkan untuk mengangkut air bersih untuk warga Pulau Ay.

Alhasil untuk mendapatkan air bersih warga harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.Tak hanya mengeluarkan biaya untuk membeli air, warga juga harus patungan untuk menyewa transportasi laut untuk mengangkut air bersih.

“Kami harap pemerintah daerah bisa melihat masalah ini. Bantulah kami di sini jangan biarkan kami seperti ini,”kata Ismawati Djawar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com