Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Surat, Sejumlah Anak di Balikpapan Ungkap Pelecehan yang Dilakukan Tokoh Masyarakat

Kompas.com - 12/10/2015, 19:23 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani J

Penulis

Surat curhat

Curahan hati (curhat) yang ditulis dalam selembar kertas sejumlah anak perempuan di sebuah RT di Kelurahan Klandasan Ilir, Kecamatan Balikpapan Selatan, di Jalan Mayjen Soetoyo, ini mengungkap pelecehan seksual yang dilakukan IM. Anak-anak perempuan itu berusia 8-12 tahun.

"Awalnya, mereka cuma sering berkumpul saja, dan bercerita di antara mereka. Kami tidak pernah mencurigai apa-apa ketika mereka kumpul-kumpul," kata Ju, ibu dari salah seorang anak yang berusia 9 tahun, Senin ini.

Anak tersebut merupakan salah satu korban pelecehan seksual yang dilakukan IM. "Mereka kemudian membuat surat masing-masing, dan saling bertukar surat. Isinya bagaimana Si Kai (kakek) memperlakukan mereka," kata Ju.  

Dari surat bocah-bocah itulah, aksi si kakek, sebutan warga bagi IM, terungkap. "Suatu kali, ada kertas yang sudah diremas. Isinya mengejutkan. Di situ tertulis banyak sekali kata kai (kakek), yang memang sebutan dia (IM)," kata Ju.

Warga berupaya mencari keterangan dari anak-anak mereka dan mendengar kabar serupa tentang surat-surat yang ditulis anak-anak itu. "Beberapa anak mengaku sudah merobek-robek surat lalu membuangnya ke jurang. Warga sampai mencari surat itu di jurang pada malam hari, pakai senter," katanya.

"Ternyata benar, sudah disobek-sobek. Untung bisa kami sambung. Mereka kaget pada isi tulisan di sana, dan kami laporkan ke polisi," katanya.

Dari surat-surat itu serta upaya orangtua mencari keterangan dari tiap anak, diperkirakan lebih dari sembilan anak pernah mengalami pencabulan serupa. "Baru kami saja yang melapor. Yang lain merasa belum perlu melapor karena takut itu aib untuk keluarga mereka," katanya.

Surat itu berisi cerita bagaimana IM kerap mengajak anak-anak tersebut berenang dan jalan-jalan keliling kota. Kedekatan pria itu dengan anak-anak membuat warga tidak curiga. IM memanfaatkan kedekatannya dengan anak-anak itu untuk melakukan aksinya. Pelecehan seksual pun terjadi saat anak-anak itu berkunjung sendirian ke rumah IM.

Kedekatan antara IM dan anak-anak berlangsung lama, dan dianggap wajar oleh warga. Warga juga tidak menaruh curiga saat anak mereka bermain ke rumah IM sepulang dari sekolah. Saat itu, IM tinggal sendiri, sementara istri bekerja bersama anak-anak mereka. Sosok IM sebagai tokoh membuat warga tidak menaruh curiga.

"Anak saya 9 tahun. Dia mengaku pernah dilecehkan pada tahun 2014 lalu. Anak saya sampai takut melewati rumah dia," kata Ju menunjuk rumah IM yang hanya berjarak 20 meter dari kediamannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com