Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerapu Cantik, Si "Pencetak" Rupiah untuk Warga Situbondo

Kompas.com - 02/10/2015, 16:57 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


Nilai jual meningkat
 
Harga kerapu cantik di tingkat pembudidaya saat ini mencapai Rp 150.000 per kilogram. Harga tersebut kata dia mengalami kenaikan semenjak beberapa terakhir setelah sebelumnya mencapai Rp 125.000 per kilogramnya. Dia menilai, faktor permintaan pasar lebih mendominasi naiknya harga jual kerapu cantik ini.
 
Pembeli hasil budidaya kerapu cantik juga sudah siap memborong ikan itu kapan saja dibutuhkan. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Surabaya, Bali, dan Jakarta. "Kebanyakan pembeli kerapu cantik, adalah pengepul dari Bali. Dari sana, ikan dikumpulkan untuk dijual lagi kepada pembeli luar negeri melalui kapal ikan, seperti dari Hongkong, China, dan Australia," papar Agung.
 
Karena nilai jualnya naik, harga benih kerapu cantik juga ikut naik. Untuk satu benih ikan berukuran panjang satu centimeter saat ini dibeli seharga Rp 1.000 hingga Rp 1.100. Yang berukuran 2,5 centimeter sampai 3 centimeter dihargai Rp 3.200. Sebelum harga jualnya naik, harga benih dengan ukuran sama hanya Rp 2.300 per ekornya. 
 
Budidaya kerapu cantik melalui keranjang jaring apung, diperkenalkan kepada warga pesisir Situbondo sejak 2010, oleh Unit Pengelola Teknis Pengembangan Budidaya Laut (UPT PBL) Situbondo. "Upaya pengembangan budidaya dilakukan karena sebelumnya, ikan kerapu lebih banyak diperoleh dari hasil tangkap dengan menggunakan bahan peledak atau racun, sehingga mengancam populasi ikan kerapu," kata Kepala UPT PBL Situbondo, Endah Kristiarini. 
 
Selain mengedukasi nelayan tentang bahaya dari cara menangkap ikan kerapu yang sebelumnya mereka gunakan, UPT BBL Situbondo juga menawarkan solusi bisnis budidaya ikan Kerapu, agar mereka tetap memiliki penghasilan dari laut. 
 
Budidaya ikan kerapu secara umum, menurutnya juga sebagai upaya memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Untuk memenuhi permintaan pasar tersebut, tidak bisa hanya mengandalkan hasil tangkap, karena populasinya semakin berkurang. "Budidaya kerapu dengan KJA ini boleh dibilang langka, padahal potensi lahannya cukup luas," kata Endah.
 
Kerapu atau grouper adalah jenis ikan laut dari family Serranidae, dengan sub family Ephinephelinae. Jenis ini memiliki 159 spesies di seluruh dunia. Di perairan Asia Tenggara terdapat 46 jenis kerapu, dan di perairan Indonesia 39 jenis. Ikan kerapu memiliki habitat di dasar perairan laut tropis dan subtropis. 
 
Sebagian besar spesies berasosiasi dengan terumbu karang di daerah dangkal, dan beberapa tinggal di kawasan estuaria dan berbatu, berpasir dan berlumut. Beberapa spesies ditemukan pada kedalaman 100-200 meter, kadang hingga 500 meter, namun pada umumnya memiliki habitat pada kedalaman 100 meter. Ikan kerapu adalah hewan predator, mangsanya favoritnya adalah ikan sotong, cumi, dan jenis crustacea lainnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com