Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rasanya Deg-degan, Maklum Sudah 4 Tahun Tak Ketemu Satinah"

Kompas.com - 08/09/2015, 14:03 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan keluarga menyambut kepulangan Satinah (42), TKI yang lolos hukuman mati di Arab Saudi. Hanya saja, di kediamannya di Jalan Kalimaya, Dusun Mrunten Wetan RT 2 RW 3, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, sejumlah pekerja sedang memasang tiga tenda, Selasa (8/9/2015) siang.

"Rasanya deg-degan campur seneng. Maklum sudah empat tahun tidak ketemu," ujar Sulastri, kakak ipar Satinah.

Kerabat Satinah lainnya, Ny Sugimin juga tengah menyapu teras dan menyirami bagian teras yang tidak dilapisi keramik dan sebagian jalan untuk mengurangi debu. Musim kemarau membuat udara gerah dan berdebu.

"Biar kalau Satinah dan tamu-tamu yang datang tidak kena debu," kata Ny Sugiman.

Rumah Satinah berwarna hijau ada di antara dua rumah, rumah bercat abu-abu milik kakaknya, Paeri Al Feri (suami Sulastri) dan rumah bercat ungu yang ditinggali keponakannya, Siti Rumaini (anak Sugiman) (37). Untuk ukuran orang desa pada umumnya, rumah bercat hijau yang ditinggali Satinah terbilang cukup bagus.

"Dulu sebelum berangkat ke Arab, beliau tinggal satu kamar dengan Nur Apriana (anak Satinah). Nanti setelah pulang ke sini, mungkin ya sekamar lagi dengan Nur," kata Sulastri, istri Paeri, kakak Satinah.

Menjelang kedatangan Satinah dari Jakarta, Sulastri mengaku tidak menyiapkan acara apapun. Ia hanya membersihkan rumah ala kadarnya. Rencana untuk selamatan juga masih melihat bagaimana kondisi Satinah nanti.

"Kabarnya sudah pasti (hari ini pulang). Kalau soal acara selametan mungkin tidak malam ini ya? Lihat nanti kondisi mbaak Satinah, yang penting bisa istirahat dulu," ungkapnya.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, terlihat mobil patwal Polsekta Ungaran tengah parkir diperenpatan jalan didepan Kantor Desa Kalisidi. Menurut informasi, Kapolda Jawa Tengah akan mengunjungi rumah satinah.

"Saya mendengarnya begitu, katanya Pak Kapolda akan ke sini," kata Kepala Dusun Mrunten, Yuni Mardiyanto.

Secara umum, jalan di dusun dibawah kaki Gunung Ungaran ini sudah mulus beraspal. Namun begitu masuk ke kampung menuju rumah Satinah, kondisinya sebagian rusak. Bahkan saat ini, kendaraan roda empat dipastikan tidak bisa melintas karena tiga buah gundukan material pasir dan kerikil memenuhi badan jalan.

Rencananya, jalan sepanjang 200 meter itu akan diperbaiki.

"Kalau ke sini harus muter di samping jalan SD. Soalnya materialnya mau disingkirin sudah nggak nyandak (cukup) waktunya," ungkap Yuni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com