Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Sulteng Minta Polisi Tindak Tegas Penganiaya Ketua KPU Tolitoli

Kompas.com - 27/08/2015, 01:24 WIB
Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati

Penulis

PALU, KOMPAS.com – Kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah pendukung salah satu pasangan bakal calon bupati terhadap Ketua KPU Tolitoli Hambali Mansur, sudah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo. Laporan ini disampaikan ke Presiden oleh Komisi Pemilihan Umum Pusat, setelah mendapat laporan dari KPU Sulawesi Tengah.

Menurut Ketua KPU Sulteng Sahran Raden, kasus penganiayaan terhadap ketua KPU di Toli Toli bukanlah sikap yang terpuji. Saat pelaksanaan pilkada serentak baru memasuki tahap pencalonan, sudah terjadi tindak kekerasan yang dilakukan oleh massa salah satu pasangan calon.

“Padahal kami ingin bahwa pelaksanaan pilkada ini berjalan damai berintegritas dan profesional. Tapi dicoreng oleh tindakan kekerasan yang dilakukan oleh massa pendukung pasangan calon. Harusnya jika terkait sesuatu masalah kita selesaikan dalam bentuk sengketa, kita layani dengan sengketa,sesuai proses hukum silahkan saja,” kata Sahran saat menjenguk Ketua KPU Tolitoli Hambali Mansur di RS Bhayangkara Polda Sulteng, Rabu (26/8/2015).

Cara-cara pemaksaan dan akhirnya melakukan tindak kekerasan dinilai Sahran sebagai proses demokrasi yang tidak baik. Untuk itu Sahran berharap polisi bisa bertindak tegas terhadap pelaku kekerasan tersebut.

“Saya pikir ini penting, karena ini negara hukum. Harus dihargai penyelenggara negara,” ujar Sahran.

Hambali Mansur hingga kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah. Pemukulan yang dilakukan oleh salah satu massa pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Tolitoli itu sendiri terjadi pada Selasa (25/8/2015). (Baca: Protes, Pendukung Calon Bupati Pukuli Ketua KPU Toli-toli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com