Suryani, sang dokter, datang ke Mapolres Bireuen didampingi sejumlah dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan puskesmas tempatnya bertugas, Rabu (19/8/2015).
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bireuen, dr Abri, mengatakan, Suryani sedang bertugas ketika Suryadi meminta surat rujukan untuk mertuanya yang hendak dibawa ke rumah sakit umum. Namun, Suryani memberikan penjelasan bahwa rujukan tidak bisa diberi jika pasien bersangkutan tidak datang.
”Dengan kata lain, si dokter tidak berani memberi rujukan tanpa memeriksa pasien terlebih dahulu. Kami tidak ingin terjadi malpraktik,” ungkap Abri.
Namun, jawaban Suryani membuat Suryadi berang. Suryadi tiba-tiba memukul Suryani dengan menggunakan jagung rebus yang kebetulan ada di meja sang dokter. Tak hanya melakukan pemukulan yang mengakibatkan telinga kiri Suryani memar, pelaku juga mengeluarkan kata-kata ancaman yang membuat korban tak terima.
“Kami tak ingin hal seperti ini terulang kembali. Makanya proses hukum terhadap pelaku harus dilakukan,” ungkap Abri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.