Koordinator Pemeliharaan BKB Yudi Suhartono menjelaskan, kebocoran terjadi di enam dinding yang terletak di lorong I sisi utara warisan budaya dunia itu. Perbaikan segera dilakukan karena kebocoran drainase bisa memicu kerusakan dan pelapukan batu candi.
“Perbaikan akan kami lakukan secara bertahap, nantinya (dinding) akan dibongkar lalu dipasang timah hitam sebagai penahan kebocoran. Sebelumnya, blok-blok yang akan diperbaiki dibubuhi kode terlebih dahulu,“ kata dia, Rabu (10/6/201).
Kebocoran drainase ini telah mengakibatkan air merembes sampai permukaan batu candi sehingga batu menjadi lembab dan mudah ditumbuhi lumut, jamur, dan efek yang paling parah adalah terjadinya pelapukan. “Kebocoran drainase kerap terjadi pascapemugaran kedua Candi Borobudur,“ kata Yudi.
Timah hitam
Sebagai antisipasi kebocoran, pihaknya memasang timah hitam sebagai penahan laju air yang meresap ke batuan. Menurut Yudi, perbaikan akan dilakukan hingga 75 hari ke depan. Adapun anggaran penanganan kebocoran itu masuk dalam anggaran pemeliharaan rutin Rp 300 juta per tahun.
Berdasarkan pantauan di lokasi, areal perbaikan tampak dipasang tenda terpal. Pengunjung dilarang memasuki kawasan tersebut agar tidak mengganggu proses perbaikan yang dilakukan oleh sejumlah petugas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.