Putu Sri Wijayanti (44), salah satu guru kelas Angeline, menangis tersedu-sedu. Dia tak menyangka anak didiknya itu telah meninggal dengan cara yang tragis.
"Kasihan, kenapa anak ini meninggal demikian. Saya tak tahu. Kemarin saya masih merasa dia masih hidup," ucapnya sambil menangis.
Sebelum Angeline ditemukan hari ini, Sri mengaku pihaknya sempat melakukan ritual, kemarin, Selasa (9/6/2015). Rencananya, ritual yang sama akan dilakukan sore ini, tetapi Angeline sudah ditemukan tewas.
Setelah menemukan jasad Angeline di halaman belakang rumah Angeline, polisi langsung membawa jenazah Angeline ke RSUP Sanglah untuk diperiksa.
Kapolda Bali Irjen Ronny Franky Sompie saat wawancara langsung dengan Kompas TV, Rabu (10/6/2015), mengatakan, anggota keluarga diboyong ke Mapolres Denpasar. Mereka dimintai keterangan terkait kematian bocah yang dilaporkan hilang sejak 16 Mei lalu itu.
"Semua yang tinggal di Jalan Sedap Malam No 26, Denpasar, ini akan kami periksa. Sudah dibawa ke Polres Denpasar untuk dimintai keterangan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.