Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Parah, Orang Rimba Dijemput Berobat

Kompas.com - 10/04/2015, 17:51 WIB

JAMBI, KOMPAS — Seorang bayi Orang Rimba yang mengalami gawat napas akibat infeksi paru terpaksa dijemput relawan medis hingga ke tengah hutan untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher di Kota Jambi. Sejak Kamis (9/4/2015), bayi itu dalam perawatan intensif.

Bayi berusia satu tahun tersebut bernama Betumpal. Ia adalah anak dari Wakil Pimpinan Orang Rimba wilayah Terap, Menti Ngelembu. Betumpal diketahui mengidap bronkopneumonia atau radang paru dan pernapasan. Betumpal sebelumnya dirawat di RSUD Hamba, Kabupaten Batanghari. Sekitar sepekan kemudian, Betumpal dibawa pulang oleh Menti ke hutan karena kondisinya tidak kunjung membaik.

Yomi Rivandi, relawan medis dari Komunitas Konservasi Indonesia, memperoleh informasi mengenai kondisi Betumpal yang gawat napas di tempat tinggal kelompok ini di tengah hutan. Yomi menjemput keluarga itu dan membawanya ke RSUD Raden Mattaher pada malam itu juga, Rabu. "Karena kondisinya dianggap gawat, perlu penanganan darurat," ujarnya.

Betumpal masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Raden Mattaher pukul 21.00 dan baru dirawat intensif melalui layanan ICU sekitar 4 jam kemudian, yaitu Kamis pukul 01.00.

Selain Betumpal, saat ini diperkirakan 130 orang tua ataupun anak wilayah Terap di Kabupaten Batanghari-Sarolangun mengalami gangguan serupa pada pernapasan dan paru. "Lebih dari 100 orang tua dan 30-an anak terdiagnosis bronkopneumonia, tetapi sejauh ini mereka belum mendapat bantuan pengobatan memadai," tuturnya.

Sementara itu, TNI AD akan membangunkan shelter dan pos layanan kesehatan dan pendidikan bagi Orang Rimba. Komandan Daerah Resor Militer Garuda Putih 042 Jambi Kolonel Harianto mengatakan, shelter akan menjadi tempat singgah sementara bagi Orang Rimba yang bermaksud keluar dari hutan ataupun sebaliknya. (ITA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com