Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/02/2015, 20:40 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Berbagai cara digunakan petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Solo untuk mengantisipasi penyebaran penyakit melalui pakaian bekas impor yang diperjualbelikan. Salah satunya dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan sosialisasi kepada pedagang untuk menjaga kebersihan barang dagangan mereka.

Salah satu saran yang diberikan kepada pedagang adalah mencuci bersih terlebih dahulu barang dagangan mereka, terutama pakaian bekas.

Sidak petugas Disperindag Kota Solo pada hari Senin (9/2/2015) membuat para pedagang di Pasar Notohardjo atau sering disebut pasar "klithikan", panik. Petugas menemukan banyak pakaian bekas impor yang dijual di pasar tersebut. Bahkan pakaian bekas dalam negeri juga banyak dijual.

Di depan para pedagang, petugas menjelaskan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan bahwa barang bekas impor dilarang diperjualbelikan.

"Petugas menyosialisasikan Undang-undang Nomor 7 tentang Perdagangan bahwa barang impor bekas tidak boleh diperjualbelikan, karena berpotensi mengandung 200.000 bakteri yang berbahaya bagi kesehatan manusia," kata Kepala Seksi Pengawasan Disperindag Solo, Sri Hening Widyastuti, kepada para pedagang.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Hening mengimbau pedagang mencuci terlebih dahulu pakaian bekas dan memberi plastik saat dipajang agar tidak terkena debu. Petugas dalam sidak tersebut belum dapat mengambil tindakan kepada pedagang yang menjual pakaian bekas impor karena masih menunggu keputusan pemerintah pusat. Namun diharapkan dengan sosialisasi tersebut, pedagang tidak lagi berjualan pakaian bekas impor.

"Kita baru sekadar sosialisasi, dan masih menunggu keputusan pemerintah pusat. Semoga pedagang tidak berjualan pakaian impor bekas lagi usai sosialisasi," katanya.

Sementara itu, salah satu pedagang mengungkapkan harapan kepada pemerintah untuk memberikan solusi apabila melarang pedagang berjualan pakaian bekas. Bagaiaman pedagang harus bertahan hidup dan memberi nafkah keluarga.

"Kalau dilarang jualan pakaian bekas, pemerintah kasih solusi biar kami bisa makan, karena ini mata pencaharian kami," kata Ahmad kepada wartawan.

Ahmad mengaku dalam sehari dirinya bisa mendapatkan Rp 200.000 hingga Rp 300.000. Ahmad membeli pakaian bekas dari Jakarta dan Bandung seharga Rp 2 juta hingga Rp 7 juta per karung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Regional
Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Regional
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Regional
Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Regional
Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Regional
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Regional
Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Regional
Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Regional
Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Regional
Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Regional
Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Regional
Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Regional
Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Regional
Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com