Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Sulit Dibangun, Banjir Gresik Bakal Jadi "Tamu" Tahunan

Kompas.com - 09/02/2015, 16:39 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com - Banjir yang melanda di sejumlah kecamatan di Kabupaten Gresik, dipastikan akan menjadi "tamu" tahunan. Hal ini karena pemerintah selalu kesulitan membangun tanggul di sekitar sungai Kali Lamong.

Kesulitan yang dimaksud, kata Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul), karena warga terus menaikkan harga tanah yang akan dijadikan lokasi tanggul.

"Nilai jual objek pajak (NJOP) harusnya Rp 35.000 per meter persegi, oleh warga dinaikkan menjadi Rp 100.000 per meter persegi. Ini yang membuat pemerintah sulit untuk merealisasikan pengadaan lahan," jelasnya saat meninjau lokasi banjir Gresik, Senin (9/2/2015).

Untuk membangun tanggul penahan sungai Kali Lamong diperlukan sekitar 650 hektar lahan di sekitar sungai. Saat ini, upaya yang bisa dilakukan hanya menguruk sungai agar tidak terlalu dangkal.

"Kami juga berkoordinasi dengan daerah di hulu pengirim banjir seperti di Lamongan dan Jombang agar membenahi sarana dan prasarananya," terang Gus Ipul.

Banjir di Gresik, kata dia, adalah banjir kiriman dari Jombang dan Lamongan. Kapasitas sungai Kali Lamong hanya 600 meter kubik per detik, namun saat di daerah hulu sungai curah hujan tinggi secara bersamaan, kapasitas sungai tidak mampu menampung air kiriman yang mencapai lebih dari 600 meter kubik per detik.

Akhir pekan lalu, banjir merendam sedikitnya 1.245 rumah di 29 Desa/Kecamatan Benjeng, Cerme dan Menganti. Banjir merendam sejumlah desa dengan ketinggian air 30 cm hingga 60 cm. Banjir merendam rumah milik 1.520 kepala keluarga (KK) atau 4.432 jiwa dan menenggelamkan sawah seluas 378 hektar.

Bahkan, Sabtu lalu, tiga warga Desa Gadingwatu, Kecamatan Menganti, yakni Heni Pratama Putra (15), Sutris (17) dan M Martoni (21) tewas akibat terseret arus deras seusai mencari ikan di kawasan Menganti. Lima korban lainnya dirawat di Rumah Sakit Islam Cahaya Giri, Kringkang, Menganti, masing-masing Jainuri Eri Erianto (17), Rama (16), Angga (20), Andy Romadhani (18), dan Eko Tri Cahyono (29). [Baca juga: Banjir di Gresik, Ribuan Rumah Terendam, Tiga Warga Tewas]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com