Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Begal Ditangkap, Dua Pelaku Masih Remaja

Kompas.com - 09/02/2015, 16:06 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Seorang pemuda dan dua remaja diamankan aparat Polsek Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, lantaran diduga hendak merampok sepeda motor di jalanan (begal). Mereka juga kedapatan membawa senjata tajam berupa pedang dan dua buah pisau begerigi.

Kapolres Magelang AKBP Rifky melalui Kapolsek Borobudur AKP Amin Supangat mengatakan, ketiga pelaku ditangkap saat sedang menunggu calon korban di Jalan Medangkamolan, Dusun Gendingan, Desa/Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

"Awalnya, petugas mencurigai adanya tiga pemuda yang sedang berkerumun. Setelah didekati, ternyata mereka sedang minum minuman keras dan membawa senjata tajam," ujar Amin di Mapolsek Borobudur, Senin (9/2/2015).

Amin menyebutkan, tiga pelaku antara lain Deni Riyanto alias Kenceng (23), warga Jaten Desa Jatiwangsan, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo. Deni disinyalir sebagai otak aksi begal tersebut. Sementara itu, dua anak buahnya yang masih di bawah umur adalah Nr (16) dan AG (13), warga Bruno, Kabupaten Purworejo.

"Dua orang kita bebaskan karena masih di bawah umur dan hanya ikut-ikutan," imbuh Amin.

Kepada petugas, kata Amin, para pelaku mengakui perbuatannya yang sedang menunggu calon korban pada 5 Februari 2015 malam lalu. Sasarannya adalah pengendara yang sedang mengendarai sepeda motor sendirian.

Menurut Amin, persiapan ketiga pelaku untuk melakukan aksi begal sudah matang dan masing-masing pelaku sudah mendapat tugas.

"Mereka tinggal eksekusi saja, tapi sudah terlebih dahulu kita tangkap," ungkap Amin.

Selain menangkap pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti berupa pedang sepanjang 1 meter dan dua buah pisau bergerigi. Pelaku dijerat Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Tajam.

Sementara itu, salah satu satu pelaku, Deni, mengaku nekat melakukan aksi begal karena terdesak kebutuhan ekonomi. Ia biasa melakukan aksi tersebut pada malam hari di jalanan yang sepi.

"Saya pusing, tidak punya pekerjaan," dalih Deni yang diketahui pernah terlibat kasus penjambretan itu.

Pria bertato itu mengatakan, sebelum sampai Borobudur, ia mengaku sudah keliling hingga Wonosobo dan Kebumen untuk melancarkan aksinya, tetapi gagal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com