Pemilik pabrik sambal ilegal, Tjan Ket alias Edi (52) beserta sejumlah pegawainya turut diamankan. Aktivitas di tempat produksi saus sambal ilegal itu sempat terhenti begitu polisi menggerebeknya.
Penggerebekan ini menjadi perhatian warga sekitar. Untuk masuk ke lokasi industri rumahan itu harus melalui gang-gang sempit. Terpantau, lokasi pembuatannya pun kotor. Saus banyak berceceran di lantai-lantai.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol yang memimpin langsung penggerebekan mengatakan, kepolisian sebelumnya mendapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya produksi saus berbahan kimia dan ilegal itu.
"Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, kami langsung melakukan penyelidikan. Dalam penyelidikan itu, kami pastikan bahwa saus ini tidak layak konsumsi dan kemudian kami langsung mendatangi lokasi," kata Yoyol di Bandung, Senin.
Dalam kemasan saus bermerk "Indosari" dan "Sinarsari" itu memperlihatkan adanya bahan saus dari cabai dan tomat. Namun, kenyataannya, kata Yoyol, bahan dasar cabai dan tomat itu tidak ada sama sekali.
"Saus itu kan harusnya bahan dasarnya cabe, tapi, ini cabe tidak ada sama sekali. Ini dibuat dari bahan kimia. Jadi bahan kimia ini pengganti cabe agar saos terasa pedas. Selain itu, memakai bahan pengawet dan juga pewarna untuk bahan tekstil," ujar Yoyol.
Yoyol menyebut bahan-bahan kimia saus tersebut, yakni ekstrak cabai leoserin capsikum, ampas tapioka, ekstrak bawang putih, bibit cairan tomato, saksrin, garam, pewarna sunset, pewarna jenis poncau dan potasium pospat.
"Ini jelas berbahaya kalau dikonsumsi, bisa menimbulkan beragam penyakit seperti kanker, pencernaan terhambat, sakit tenggorokan, pengerasan usus, diare dan penyakit lainnya," katanya.
Cabai habis
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.