Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Banjir Keluhkan ISPA dan Penyakit Kulit

Kompas.com - 24/12/2014, 17:22 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Memasuki hari keenam musibah banjir di Bandung selatan, para pengungsi mengeluhkan sejumlah penyakit. Di antaranya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, gatal-gatal, pusing, hingga pegal-pegal.

“Pengungsi makin banyak yang berdatangan. Hingga jam 12 siang tadi yang dating ke sini 100 orang. Mereka mengeluhkan sejumlah penyakit, terutama ISPA, gatal-gatal, pusing hingga pegal,” ujar petugas medis Puskesmas Dayeuhkolot, Evi Hanafiah, Rabu (24/12/2014).

Evi menjelaskan, penyakit yang dikeluhkan merupakan dampak dari kondisi lembab akibat banjir. Untuk yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, pihaknya membawa pasien ke RS Al Ihsan yang berada di Baleendah, Bandung.

“Sudah ada beberapa warga yang dirujuk ke Al Ihsan,” ungkapnya.

Evi mengimbau, bagi pengungsi maupun korban banjir yang hingga kini masih bertahan di rumahnya untuk tidak menganggap enteng penyakit yang dideritanya. Bila kondisi badan terasa tidak enak, silakan datang ke sejumlah titik pengobatan gratis, seperti di Koramil 0908 Dayeuhkolot dan Puskesmas Dayeuhkolot.

Ketika ditanya mengenai stok obat, Evi menambahkan, hingga kini persediaannya masih aman. Meski demikian, ia tidak memungkiri, dengan kondisi banjir yang seperti ini, persediaan obat akan habis.

“Sebenarnya kalau kehabisan obat tinggal minta saja ke Dinas Kesehatan. Namun masalahnya, tempat pengungsian Dayeuhkolot ini terkepung banjir. Akses menuju ke sini agak sulit,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Marlan mengungkapkan, jumlah pengungsi korban banjir terus meningkat. Hingga Rabu siang, pengungsi mencapai 10.136 jiwa, di antaranya 99 ibu hamil, 665 balita dan 181 lansia. Mereka menempati 25 titik pengungsian yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Baleendah.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com