Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Janji Segera Bangun Tempat Pelelangan Ikan di Kampung Nelayan Semarang

Kompas.com - 02/12/2014, 23:25 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo menyempatkan diri blusukan di kampung nelayan di Kelurahan Tambak Lorok, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Selasa (2/12/2014) sore. Jokowi juga sempat memberi bingkisan kepada ratusan warga yang berjubel di lokasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) setempat.

Di sela-sela berbincang dengan warga yang berprofesi sebagai nelayan, Jokowi menjawab keluhan dari warga soal buruknya TPI yang dikunjungi Presiden.

“Itu nanti (TPI) dibangun setahun lagi, nunggu dampaknya dulu setelah bantuan tadi diberikan,” ujar Presiden menjawab keluhan warga.

Warga sendiri meminta agar TPI di Tambak Lorok dibangun agar bisa lebih bagus, baik dari sisi tampilan maupun kapasitas penampungan. Setelah pembangunan selesai, TPI bisa dialihkan menjadi aset pemkot.

“Kami telah mengajukan usulan pembangunan selama 4 tahun. tapi masih belum disetujui,” tanya salah satu warga.

Setelah menjawab, Jokowi juga sempat memberikan uang bantuan Rp 300 juta kepada para penjual ikan. Namun, uang tidak diberikan secara langsung, tapi melalui ketua RW setempat.

Selain itu, Presiden juga memberikan suvenir berupa kaus asli buatan Kota Semarang kepada warga nelayan. Kaus-kaus yang dibagikan berjumlah puluhan, sehingga mengundang warga lain untuk saling berebut mendapat kaus. Kaus yang dibagikan soal Semarang, yakni I love Semarang, maupun Kaus Tugu Muda Semarang.

“Tadi rebutan. Saya tidak dapat. Ini malah tangan saya lecet,” timpal Refi, warga setempat yang ikut rebutan.

Hal senada disampaikan tiga warga lain, Kasifah, Faidah dan Sawidah. Ketiganya merupakan penjual ikan asin dan ikan panggang. Kepada Kompas.com, mereka mengaku tidak tahu cara mendapat bantuan yang diberikan Presiden Jokowi. Mereka hanya berusaha melindungi dagangan mereka agar tidak diinjak-injak warga lain. Tiap ikan asin yang dijual di TPI dihargai Rp 10 ribu. Sementara ikan panggang, tiap potong dihargai Rp 5 ribu.

“Saya tidak tahu mas. Tadi mau ke sana tidak bisa. Banyak banget tadi orangnya. Aslinya pingin salaman sama pak Jokowi,” timpal mbah Faidah.

Kepala RW 15, Bambang Handoyono juga ingin agar uang bantuan didistribusikan tepat sasaran. Untuk itu, sebelum dibagikan, pihaknya akan mendata ulang dengan mengumpulkan ketua RW yang ada. Setelah data terkumpul baru dibagikan ke masyarakat.

“Nanti akan kumpul dulu. Kalau sudah ada data tinggal kami minta bagi penerima melampirkan fotocopy KTP dan KK. Itu saja,” pesan Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com