Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gempa, Gempa, Tuhan Tolong, Tuhan Tolong..."

Kompas.com - 16/11/2014, 11:20 WIB

"Tanah goyang, Pak, gempa," kata Fahmi menirukan jawaban warga.

Hal senada diungkapkan Regina, warga Kilu Permai, Mapanget, Manado, yang saat mengendarai mobil seperti merasakan ban mobilnya kempis.

"(Saya bertanya-tanya) kalau kempis kok keempat-empatnya. Goyangannya kencang sekali," kata Regina, yang bersyukur bisa selamat sampai rumah.

Peringatan tsunami berakhir

Tak berapa lama seusai gempa, peringatan tsunami pun disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Peringatan yang sama disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho bahwa ada 15 daerah yang berstatus Siaga dan Waspada Tsunami akibat gempa tersebut.

Sutopo meminta agar pemerintah daerah yang berstatus Siaga Tsunami itu memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi.

Adapun daerah yang berstatus Waspada diharapkan memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai. Daerah-daerah itu antara lain Halmahera, Maluku (Siaga), Halmahera Utara, Maluku Utara (Siaga), Kepulauan Sula, dan Maluku Utara (Siaga).

Di Sulawesi Utara, daerah yang berstatus Siaga adalah Bolaangmongondow bagian selatan, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud, Minahasa bagian selatan, Minahasa Selatan bagian selatan, Minahasa Utara bagian selatan, dan Minahasa Utara bagian utara.

Sementara itu, Gorontalo bagian utara, Buru di Maluku, Seram bagian barat, Halmahera Selatan di Maluku Utara, dan Kota Ternate di Maluku Utara berstatus Waspada.

Sutopo menyebutkan, Kepala BMKG telah melaporkan kepadanya dan menginstruksikan agar Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana disiapkan beserta pesawat terbang dan logistik.

Safri Sitepu/Kompas TV Goyangan gempa di Maluku Utara, Sabtu (15/11/2014) juga mengakibatkan barang-barang di sebuah supermarket di Manado berjatuhan

Di Manado, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado Max Tatahede langsung memberi informasi kepada camat dan lurah se-Kota Manado berkaitan dengan peringatan tsunami tersebut.

"Memang benar, BMKG sudah mengelurkan peringatan dini siaga tsunami. Seperti simulasi yang pernah ada, sistem siaga melibatkan camat dan lurah serta kepala lingkungan untuk melihat gejala alam. Jadi, masyarakat tetap tenang di rumah dan tetap beraktivitas. Jika memang ada gejala tsunami, seperti air surut tiba-tiba dengan tidak normal di pesisir pantai Manado, maka langsung akan ada koordinasi untuk mengungsi ke daerah tinggi," ujarnya.

Max Tatahede kemarin berjaga di Pantai Boulevard dan terus melihat kondisi laut. "Sekarang tidak ada perubahan di laut Manado. Jadi, aman. Tidak perlu mengungsi," katanya.

Penegasan tidak ada tsunami juga disampaikan BPBD Provinsi Sulawesi Utara.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com