Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Belajar dari Gubuk Reyot di Banten

Kompas.com - 16/11/2014, 09:45 WIB

Endah sering meraih juara berbagai lomba. Awal 2014 misalnya, Endah menjadi juara dua, pertandingan bulu tangkis tingkat gugus Kecamatan Cimanggu.

Bersama teman-temannya, dia meraih juara tiga, lomba voli Pekan Olahraga Sekolah Dasar Pandeglang, awal 2013.

Tak sekalipun Endah merasa rendah diri karena bersekolah di gubuk meski dinding bambunya sudah bolong-bolong. Murid-murid belajar dengan berdesakan di meja dan kursi usang. Setiap meja dipakai tiga murid. Jika hujan deras, murid terciprat air dan lantai tanah menjadi becek.

Kelabang yang merayapi dinding bambu dan atap kirai, sesekali terjatuh di lantai, bahkan di atas meja murid. Ular, semut, dan kalajengking kadang-kadang muncul.

”Walau sekolah di gubuk harus semangat. Yang bikin semangat karena aku mau mengejar citaku-citaku menjadi polwan,” tutur Endah.

Para guru dan murid SDN Cijaralang 2 sangat ingin sekolahnya diperbaiki. Mereka ingin ruang-ruang kelas seperti di sekolah lain pada umumnya. ”Ada ubin, tembok dari semen, dan genteng. Sekarang, kelas belum layak dipakai belajar,” ucap Endah.

Ketua Komite SDN Cijaralang 2 Muhammad Sa’i menuturkan, Pemerintah Kabupaten Pandeglang saat ini sedang membangun tiga kelas permanen dari semen dan batu bata untuk para murid SDN Cijaralang 2.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Banten Engkos Kosasih, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sangat peduli untuk membenahi kelas-kelas yang rusak atau tidak layak dijadikan tempat belajar.

Pemprov Banten akan menyalurkan bantuan untuk sekolah-sekolah yang membutuhkannya.

”Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Banten tahun 2015 sedang disusun. Pemprov Banten akan  mengganggarkan dana untuk membantu sekolah,” tuturnya.

Engkos menyampaikan, jumlah sekolah rusak dimiliki pemerintah kabupaten/kota. Rasio siswa dan kelas yang memadai saat ini sedang diinventarisasi. (Dwi Bayu Radius)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com