Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2014, 17:20 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Florence Sihombing, tersangka kasus penghinaan melalui media sosial Path, akan mengikuti sidang perdana, Rabu (12/11/2014) di Pengadilan Negeri (PN) Yogyakarta. Namun, Florence dipastikan tidak akan didampingi lagi oleh Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH) UGM dalam persidangannya.

"Terhitung sejak 28 Oktober lalu, PKBH UGM tidak lagi menjadi kuasa hukum Flo," ucap Ketua PKBH UGM Totok Dwiantoro, Selasa (11/11/2014).

Totok menjelaskan, PKBH UGM mundur dari peran sebagai kuasa hukum karena tidak ada kecocokan strategi dalam proses hukum dengan Florence. Menurut dia, selama ini, PKBH UGM mendampingi Florence sebagai sivitas UGM karena dibutuhkan dalam sidang etik fakultas.

"Kita hanya berharap agar kasus ini tidak dikriminalisasi. Ini berpengaruh terhadap kebebasan berkomunikasi," ujarnya.

Walaupun sudah tidak menjadi kuasa hukum, lanjutnya, PKBH UGM akan terus memantau perkembangan persidangan kasus Florence. Pasca-pengunduran dari kuasa hukum mereka, PKBH sudah meminta Florence untuk mencari pengganti. Namun, hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui kuasa hukum yang ditunjuk oleh Florence.

"Kita sudah minta Florence untuk menunjuk kuasa hukum. Akan tetapi, kita belum tahu siapa yang akan mendampingi," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Florence dilaporkan oleh sejumlah LSM di Yogyakarta setelah statusnya di media sosial Path dinilai menghina warga Yogyakarta. Mahasiswi S-2 Ilmu Kenotariatan UGM ini sebelumnya sempat ditahan di Ditreskrimsus Polda DIY selama dua hari.

Setelah mendapat jaminan dari orangtua, kepala program studi, dan pembina kemahasiswaan UGM, Florence dibebaskan pada 1 September 2014.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com