Tim gabungan tersebut bergerak menuju titik api dengan peralatan manual, seperti gebyok (pemukul dari bambu) dan kain karung goni.
Kepala Desa Batur, Radix Wahyu Dwi Yuni Ariadi mengatakan warga Dusun Tekelan, yang lokasinya paling dekat dengan titik api saat ini sudah bisa bernafas lega. Namun demikian, warga tetap meningkatkan kewaspadaan lantaran potensi kebakaran hutan masih tergolong tinggi.
"Api sudah bisa diatasi, tapi warga masih waspada karena ilalang kering terkena panas dan angin kencang bisa buat api," kata Wahyu, melalui sambungan telpon, Minggu (27/9/2014) siang.
Selain potensi kebakaran yang masih tinggi, Wahyu mengungkapkan, kebakaran hutan lereng Merbabu juga mengancam pasokan air bersih warga Dusun Tekelan. Sebab, lokasi kebakaran hutan sangat dekat dengan sumber air Singo Sowo yang dipergunakan oleh sedikitnya 200 rumah tangga di Dusun Tekelan.
"Yang ditakutkan warga justru pipa-pipa jaringan air dari sumber Singo Sowo ikut terbakar. Tapi kami cek kemarin masih aman," imbuh Wahyu.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat dilaporkan terjadi di kawasan Hutan Lereng Gunung Merbabu, Jawa Tengah, Jumat (26/9/2014). Pemadaman hanya bisa dilakukan manual oleh regu penyelamat lokal maupun pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.