Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Prototipe Pesawat N219 Buatan Indonesia Capai Rp 400 Miliar

Kompas.com - 09/09/2014, 16:17 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
— Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) bersama PT Dirgantara Indonesia (DI) tengah membangun prototipe pesawat perintis N219. Kepala Lapan, Thomas Djamalludin, mengatakan bahwa pemerintah pusat telah memberikan dukungan dana hampir Rp 400 miliar untuk proyek ini.

Menurut dia, pendanaan tersebut diberikan dua tahap.

"Anggaran tahun ini sebesar Rp 300 miliar. Tahun depan akan turun lagi Rp 90 miliar lebih, bisa sampai Rp 100 miliar," kata Thomas saat konferensi pers di workshop PT Dirgantara Indonesia, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Selasa (9/9/2014).

Thomas menambahkan bahwa uang tersebut akan digunakan untuk membuat dua unit prototipe N219. Rencananya, dua pesawat tersebut rampung pada 10 Oktober 2015 mendatang.

"Kita berharap dapat pesawat yang mempunyai sertifikasi kelayakan terbang," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, pesawat asli buatan anak bangsa ini digadang-gadang menjadi salah satu pesawat perintis terbaik di kelasnya yang mampu menjangkau daerah-daerah terpencil di Indonesia dengan kondisi geografis yang didominasi perbukitan dan pegunungan.

Lalu, apa saja keunggulan pesawat ini?

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso menjelaskan bahwa pesawat N219 ini mampu lepas landas dan mendarat di landasan pacu yang terbilang pendek. Untuk take-off, pesawat ini hanya butuh landas pacu sepanjang 600 meter. Sementara untuk landing pesawat ini hanya butuh landas pacu sepanjang 800 meter.

"Pesawat ini juga mampu mendarat di ketinggian hingga 3000 meter di atas permukaan laut," kata Budi saat konferensi pers di workshop PT Dirgantara Indonesia, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Selasa (9/9/2014).

Selain itu, pesawat ini tidak hanya mampu mengangkut penumpang. Dengan rongga bagasi yang cukup luas, pesawat ini bisa mengangkut kargo hingga dua ton. Di tempat yang sama, Direktur Teknologi PT Dirgantara Indonesia Andi Alishahbana menambahkan bahwa pesawat ini juga dilengkapi dengan peralatan navigasi digital yang canggih agar dapat menunjang di medan yang ekstrem.

"Pesawat ini dibuat sangat simpel, tapi komponen avioniknya sudah modern dan digital. Teknologi ini mampu memberikan informasi wilayah lebih banyak," tuturnya.

Selain itu, sistem navigasi canggih yang ditanamkan di pesawat ini juga mampu memberikan informasi cuaca.

"Kita pakai komputer komersial, jadi software-nya juga bisa diisi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com