Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gambar Wajah Muhaimin di Baliho PKB Dirobek

Kompas.com - 26/08/2014, 14:59 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Spanduk dan baliho Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang tersebar di Surabaya beberapa hari terakhir untuk menyambut Muktamar 31 Agustus mendatang terpantau banyak yang sobek. Penyobekan diduga dilakukan oleh orang tidak dikenal.

Berdasarkan pantauan, Selasa (26/8/2014) siang, di baliho yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Surabaya, robekan tepat di gambar wajah Ketua DPP PKB, Muhaimin Iskandar. Hal yang sama juga terjadi pada gambar wajah Muhaimin di baliho di sejumlah lokasi seperti Jalan Mayjend Sungkono, dan Jalan Darmo.

Baliho dan spanduk Muktamar PKB sendiri banyak terpampang di ruas jalan menuju lokasi Muktamar di gedung Empire Palace di Jalan Embong Malang Surabaya. Baliho berukuran 2x4 meter itu bertuliskan Muktamar PKB 2014 "Politik Rohmatan Lil'alamin".

Sekretaris DPW PKB Jawa Timur, Thoriqul Haq, mengaku tidak mengetahui siapa yang melakukan aksi perobekan tersebut. Anggota DPRD Jatim ini mengaku perobekan mungkin hanya dilakukan oleh orang yang iseng.

"Mungkin orang iseng, nanti kita akan ganti lagi dengan baliho baru," katanya.

Dia juga membantah bahwa perobekan terkait dengan majunya Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu untuk kembali memimpin PKB lima tahun mendatang, mengingat robekan hanya terjadi tepat di gambar wajah Muhaimin Iskandar.

"Bukan terkait apa-apa, hanya orang iseng saja," terangnya.

Nama Muhaimin disebut-sebut akan dipilih secara aklamasi dalam forum muktamar di Surabaya, 31 Agustus mendatang. Semua pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB di seluruh Indonesia secara bulat dikabarkan mendukung Muhaimin melanjutkan jabatannya di PKB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com