Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pelepasliaran tersebut merupakan simbol dari kemerdekaan.
"Tukik yang dilepaskan merupakan simbol dari kemerdekaan Indonesia yang telah lepas dari penjajahan. Seperti halnya tukik yang berjuang dan bertahan hidup di lautan, bangsa Indonesia juga harus punya semangat untuk terus berubah untuk menjadi lebih baik untuk kemajuan bersama," kata Anas.
Ia juga mengatakan, dengan momen tersebut Pemerintah Daerah Banyuwangi ingin mendorong agar masyarakat bisa ikut andil melestarikan penyu dengan tidak memperjualbelikan telur-telur penyu. "Ini akan menjadi warisan pengetahuan bagi anak cucu kita kelak," ujar dia.
Sementara itu Kuswaya, penasehat Banyuwangi Sea Turtle Foundation, menjelaskan kepada Kompas.com, tukik yang dilepasliarkan merupakan hasil penetasan telur dari penyu yang mendarat di Pantai Boom Banyuwangi.
"Banyuwangi sendiri sering dijadikan tempat pendaratan penyu bertelur terutama Penyu Belimbing, Penyu Hijau, Penyu Lekang dan Penyu Sisik. Dan keempat jenis penyu tersebut merupakan delapan dari spesies penyu langka yang ada di dunia," papar Kuswaya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.