Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh Anak Kandung dan Kubur di "Septic Tank", Apa Alasan Sang Ibu?

Kompas.com - 05/08/2014, 20:59 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com — Emosi, itulah penyebab Sl (38), seorang ibu kandung warga Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur, yang tega membunuh anak kandungnya, Iin (20), dua tahun silam, tanggal 9 Juli 2012.

Peristiwa itu bermula saat Iin yang mengalami keterbelakangan mental baru saja makan dan makan lagi. Mengetahui anaknya menambah makan, Sl kemudian memarahi Iin. "Karena makan lagi, saya marahi dia," kata Sl sambil menangis, Selasa (5/8/2014).

Kemarahan tersebut semakin menjadi ketika Iin menjatuhkan piring yang berisi nasi hingga pecah. "Saya waktu itu sudah emosi dan memukulnya dua kali di bagian kepala dengan menggunakan sandal," kata dia dengan nada menyesal.

Saat itu, Iin langsung jatuh seperti orang pingsan sambil menggigit lidahnya. Melihat anaknya ambruk, Sl kemudian membawa dia ke dalam kamar dan kemudian mengunci kamar itu dari luar.

"Kami tidak memercayai begitu saja pengakuan Sl sebab berdasarkan pengakuan Solihin, anak Sl lainnya, korban dipukul dengan sebuah benda tumpul, yakni alat untuk menumbuk padi. Untuk itu, kami masih dalami kasus dugaan pembunuhan ini," kata Kepala Polsek Sumberbaru AKP Saidi.

Sebelumnya, setelah pemeriksaan mendalam, Sl akhirnya mengakui jika anaknya dimasukkan ke dalam septic tank seusai dibunuh. Sebelum dikubur di dalam septic tank, korban sempat disimpan di dalam kamar selama kurang lebih 15 jam lamanya.

Peristiwa menggemparkan itu terungkap setelah adik Iin, Solihin (9), menceritakan kronologi kejadian kepada kakeknya. Kini, kasus dugaan pembunuhan tersebut masih terus didalami oleh polisi, termasuk menelusuri apakah dalam aksi ini Sl melibatkan orang lain. 

Baca juga:
Seorang Ibu di Jember Bunuh Anak Kandung Sendiri 
Jasad Iin Dikubur Ibunya di "Septic Tank" Setelah 15 Jam Disimpan di Kamar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com