Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Mudik, Sopir Travel "Plat Hitam" di Bakauheni "Mark-up" Tarif

Kompas.com - 23/07/2014, 19:31 WIB
Angger Putranto

Penulis

BAKAUHENI, KOMPAS.com - Banyaknya warga yang memanfaatkan lebaran dengan mudik ke kampung halaman dimanfaatkan oleh sejumlah sopir travel untuk menambah pemasukan. Mereka menaikkan tarif travel Rp 20.000 lebih mahal dari tarif normal.

"Biasanya Pelabuhan Bakauheni ke Talang Padang, Lampung Selatan (150 kilometer) Rp 60 ribu Khusus lebaran harganya naik jadi Rp 80 ribu," kata salah seorang sopir travel Andi (25) saat ditemui di Pelabuhan Bakauheni, Rabu (23/7/2014).

Andi mengaku hanya menaikkan tarif travel tanpa menambah jumlah perjalanan. Tiap hari, Andi dan sopir travel plat hitam biasanya hanya melakukan satu kali perjalanan pulang pergi Talang Padang-Pelabuhan Bakauheni. "Biasanya siang hari bawa penumpang dari Talang Padang ke Bakau, malam harinya pulang lagi ke Talang Padang. Kebanyakan sopir di sini pake mobil APV yang bisa membawa penumpang sembilan orang," kata dia.

Andi menambahkan, jumlah penumpang dari Talang Padang ke Bakauheni biasanya hanya diisi 3-4 orang. Namun, saat membawa penumpang dari Talang Padang ke Bakauheni mobilnya hampir dipastikan penuh penumpang.

Dalam sehari, Andi bisa mengantongi uang sekitar Rp 1.500.000. "Itu di luar bensin Rp 250 ribu per hari dan biaya parkir Rp 10 ribu per hari," kata dia.

Parkir yang dimaksud Andi sebenarnya pungutan liar yang dilakukan oleh oknum aparat negara berseragam biru. Maklum, travel milik Andi merupakan travel liar berplat hitam bukan travel resmi yang berplat kuning.

Sementara itu, salah satu penumpang travel Eva Suryani mengaku bisa memaklumi kenaikkan tarif trevel di masa libur lebaran ini. "Maklum, namanya juga mereka cari rezeki. Lagian kalau tidak ada travel seperti itu kami juga susah cari transportasi," kata Eva yang baru saja menyeberang dari Jawa ke Sumatera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com