BENGKULU, KOMPAS.com - Sahabat Prabowo di Bengkulu menyebutkan jagoannya diperlakukan secara tidak adil dalam proses pilpres 2014.
"Apa yang salah dengan Prabowo sehingga ia sering disudutkan, dalam survei yang memenangkan Prabowo lembaga surveinya dicemooh, tak objektif, dalam isu people power, seolah pendukungnya yang jumlahnya puluhan juta itu seolah bukan dianggap people power," kata salah seorang Sahabat Prabowo, Provinsi Bengkulu, Haryson, Kamis (10/7/2014).
Ia juga menolak keras jika hanya rakyat pendukung Jokowi-JK dikatakan gerakan people power. "Rakyat yang mendukung Prabowo-Hatta juga people power, jangan dibeda-bedakan," bebernya.
Menurut dia demokrasi sejati adalah menghargai perbedaan bukan menjadikan perbedaan sebagai titik serang sehingga lawan menjadi lemah. "Menghargai perbedaan merupakan kehormatan demokrasi," tegasnya.
Dikatakannya juga, Sahabat Prabowo akan terus mengawal kebenaran demokrasi pilpres hingga 22 Juli karena selisih satu suara menentukan kedaulatan bangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.